Pagi ini,Â
Kulihat beberapa kuntum mawar putih mulai mekar. Aku berjalan, mendekati pohon mawarnya, lalu menunduk memperhatikan kuntumnya.Â
Terlihat tiga butir embun masih setia melekat di atasnya, kendatipun  mentari mulai menampakkan diri di ufuk timur.
Ah mawar putih. Kehadiranmu mengundang banyak perhatian. Beberapa kumbang mendekat saat mencium aroma dan melihat keindahan kembangmu.Â
Mereka mencoba duduk di salah satu pinggir bungamu. Namun Engkau tetap kokoh, tak mau rebah sebab masih mau menampakkan keindahanmu bagi dunia. Putih, indah, dan berseri.
 Anak-anak mendekat ingin memetikmu. Namun mereka belum mampu membawamu. Ternyata engkau punya duri, senjata andalanmu untuk melindungi diri dari keusilan anak-anak.
Para Florist mencari untuk membawa dan menjadikanmu sebagai rangkaian bunga hidup. Menghiasi tempat-tempat terhormat sebab engkau mampu menciptakan ruangan menjadi indah, menarik dan semerbak.
Semoga keharumanmu tetap hadir, di setiap ruangan dan pekarangan rumah. Juga di kantor-kantor dan tepi jalan.Â
Tak peduli, siang atau malam. Membuat seluruh makhluk hidup, merasa nyaman di sekitarmu.
Mawar putih, kukirimkan engkau kepada Ibu Roselina. Biarlah Ia yang memilikimu dan bersedia disebut sebagai mawar putih.
Aku melangkah ke sebelahnya,
Sekuntum sunflower dengan anggun memamerkan deretan bunganya, kuning keemasan.Â
Di balik deretan bunganya yang padat dan bernas, tersembunyi ratusan benih yang siap melestarikan kehidupannya. Menjadi generasi baru sunflowers.
Ah sunflower,
Sekalipun engkau memiliki ratusan benih bernas di balik bungamu, tak pernah engkau berlagak angkuh dan membusungkan bungamu. Tegak menantang langit dan memamerkan buahmu nan bernas.
Tidak, tidak. Kalau tak menunduk ke timur, engkau akan condong ke barat. Sekejap aku mendekat. Ternyata benihmu sudah siap untuk melanjutkan keturunanmu.
Maaf, saatnya engkau dipanen. Kuambil pisau, memotong bungamu. Memetik benihmu satu persatu, ternyata ada 702 benih yang engkau hasilkan dalam satu tangkai bungamu. Semuanya bernas dan berkualitas.Â
Sebanyak 25 persen benihmu akan aku tanam kembali. Dan 75 persennya lagi, akan aku buatkan kuaci bagi si kecil Adora dan Antonius, sebab mereka suka makan kuaci bunga matahari. Katanya enak, gurih, dan agak asin.
Bunga matahari,
Kutak bisa mengirim benihmu ke Pak Tjip di Australia sana. Cukup kiranya saya mengirimkan goresan pena ini untuk pak Tjip. Juga foto white rose ini ke Ibu Roselina.
Titip doa dan harapan, semoga tetap aman dan nyaman dalam lindungan Sang Maha Kuasa.
Ijin memakai fotonya pak Tjip.
Kota Karang, 1 November 2022.