Mawar putih, kukirimkan engkau kepada Ibu Roselina. Biarlah Ia yang memilikimu dan bersedia disebut sebagai mawar putih.
Aku melangkah ke sebelahnya,
Sekuntum sunflower dengan anggun memamerkan deretan bunganya, kuning keemasan.Â
Di balik deretan bunganya yang padat dan bernas, tersembunyi ratusan benih yang siap melestarikan kehidupannya. Menjadi generasi baru sunflowers.
Ah sunflower,
Sekalipun engkau memiliki ratusan benih bernas di balik bungamu, tak pernah engkau berlagak angkuh dan membusungkan bungamu. Tegak menantang langit dan memamerkan buahmu nan bernas.
Tidak, tidak. Kalau tak menunduk ke timur, engkau akan condong ke barat. Sekejap aku mendekat. Ternyata benihmu sudah siap untuk melanjutkan keturunanmu.
Maaf, saatnya engkau dipanen. Kuambil pisau, memotong bungamu. Memetik benihmu satu persatu, ternyata ada 702 benih yang engkau hasilkan dalam satu tangkai bungamu. Semuanya bernas dan berkualitas.Â