Aha... makan gratis, bathinku. Tak apalah, namanya juga teman akrab rasa saudara. Begitu sampai, ia pun dengan antusiasnya menunjuk pohon-pohon Glodokan Tiangnya sambil berkata, " Lu lihat sa Goris. Be kata ju apa, son ada buah". (Engkau lihat saja Goris. Saya berkata apa, tidak ada buah).
Dengan tenang saya pun meminta kursi plastik untuk berdiri dan melihat dari dekat, ranting dan daun pohon Glodokan Tiang miliknya. Membalik beberapa ranting pohon. Dan menemukan beberapa tangkai bakal bunga, bunga yang lagi mekar, dan beberapa buah matang yang masih bertahan di atas pohonnya.
Padahal, sebelum ditanya teman saya pun mencari-cari dimana gerangan bunga dan buah si pohon yang satu ini yang tumbuh di rumah. Karena penasaran, saya pun mengamati salah satu pohon yang tumbuhnya paling tinggi daripada yang lain.
Dan ternyata, menemukan ada beberapa bunga dalam kondisi masih kuncup dan beberapa lagi sedang mekar di balik daun yang menjuntai ke bawah. Â Ada juga satu tangkai buah yang sudah matang.
Kiat Menanam dan Merawat Glodokan Tiang
Mendapatkan barang gratis tentunya sangat senang. Apalagi dengan embel-embel, bahwasanya yang menerima barang tersebut mampu menjaga dan merawatnya. Demikian juga saya. Senang sekali mendapatkan 20 bibit si tanaman jangkung Polyalthia ini.
Dari dua puluh bibit tersebut, 15 bibitnya saya tanam di rumah dan 5 nya lagi diberikan pada adik dengan pesan harus ditanam dan dirawat.Â
Ternyata milik sang adik tumbuh semua, sedangkan punya saya mati dua. Memang sih, saat saya terima bibit tersebut ternyata tanamannya telah tercabut dari polibag karena dikirim melalui bus umum. Hmm...alasan!
Bibit Glodokan Tiang dapat dibeli di tempat pembibitan atau lapak tanaman hias yang di pinggir jalan. Namun hendaknya memilih bibit yang tumbuh sehat dan subur.