Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Penjelajah Bercentang Biru, Kisah Manisku Menjadi Kompasianer

25 Oktober 2022   15:28 Diperbarui: 26 Oktober 2022   08:30 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Artikel pertama berlabel AU berjudul  'Personil TNI AL Lirang Cuma Bermodalkan Semangat'.  Sementara artikel berlabel AU kedua adalah, Mereka Layak Dijuluki Pahlawan Kesehatan dari Ujung Selatan. Dan 'Satu Jam Lebih Kami Ditahan dan Diperiksa Kapal Patroli Timor Leste' adalah artikel ketiga yang diganjar AU.

Setelah itu saya kembali tidak produktif. Sepanjang tahun 2014, tak satu pun artikel yang saya tulis. Makhlumlah, saat itu saya lebih banyak tinggal di lokasi yang tidak ada signal. Tepatnya, di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.

Untuk menggunakan internet, kami harus mengaksesnya di kantor, menggunakan VSAT.  Tentu saja, tidak diperkenankan menggunakan internet selain mengirim email yang berkaitan dengan urusan kantor.

Tahun 2015, saya kembali menulis dan hanya menghasilkan 9 artikel. Tulisan-tulisan yang saya hasilkan juga tidak bersifat harian. Tergantung kesempatan, punya waktu luang dan dalam posisi dapat mengakses internet.

Jumlah artikel saya menurun lagi menjadi 6 artikel sepanjang tahun 2016. Bahkan hanya 2 artikel di tahun berikutnya dan nol artikel di tahun 2018. Muncul lagi semangat untuk menulis di tahun 2019, dengan bukti menghasilkan 10 artikel.

Sayangnya, modal 10 artikel di tahun 2019 dengan ganjaran 5 artikel pilihan nampaknya belum membuat saya untuk secara konsisten menulis artikel.  Tahun 2020, vakum lagi. Nol artikel, bahkan sempat lupa pasword akun Kompasiana saya.

Selamat HUT Kompasiana ke-14 (Dok foto: Kompasiana)
Selamat HUT Kompasiana ke-14 (Dok foto: Kompasiana)

Semangat Menulis Bangkit Lagi di Tengah Pandemi Covid-19

Tahun 2021, adalah titik balik dimana saya memiliki semangat untuk menulis artikel di Kompasiana. Tepatnya sejak 4 Oktober 2021. Dalam waktu tiga bulan, saya mampu menulis 36 artikel. Dua artikel diganjar AU, 27 artikel mendapatkan label pilihan, dan 9 artikel lainnya tanpa label. O ya, untuk artikel AU biasanya dipilih dari artikel yang telah dilabeli pilihan.

Sejak akhir 2021 hingga awal 2022 saya lebih banyak berada di rumah. Sebab ada pemberlakuan WfH. Anak-anak pun belajar secara daring dari rumah. Jadilah saya menjadi guru untuk anak-anak, sambil menulis artikel dan menyalurkan hobi bertanam di rumah. Tanam apa saja entah bunga, sayuran,  atau tanaman umur panjang.

Januari-Oktober 2022, saya dapat menulis 196 artikel. Suatu capaian yang manis. Sebab dapat menulis artikel sebanyak itu dan sebanyak 192 artikel mendapatkan label pilihan.

Tentu saja jumlah tulisan ini belumlah banyak. Tidak seberapa dibandingkan dengan sahabat Kompasiana lain yang begitu luar biasa produktif. Mereka mampu menghasilkan artikel yang sangat bernas dengan prinsip sehari satu artikel atau lebih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun