Dear Pengelola dan Sahabat Kompasiana yang baik,
Sebelum menggoreskan beberapa patah kata, ijinkan saya mengucapkan, "Dirgahayu Kompasiana ke-14. Maju terus dan tetaplah menjadi rumah yang ramah bagi ribuan penghuni Kompasiana yang mencintaimu".
Sambil tetap berjuang menjadi sahabat nan aktif, saya pun berkomitmen tetap berada bersama Kompasiana, untuk berlayar ke  dalam lagi. Lepaskanlah jalamu dan jaringlah ikan-ikan yang lebih besar dan lebih banyak lagi. Bawalah pulang dan himpunlah mereka dalam rumah besarmu, KOMPASIANA.
Tak terasa, telah 14 tahun Kompasiana hadir sebagai blog, media sosial, dan jurnalisme warga terbesar di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, berhasil menghimpun 2.469.865 anggota dari berbagai latar belakang, baik dari disiplin ilmu, sosial budaya, maupun agama.
Data tersebut, mungkin saja akan ter-update lagi di akhir tahun 2022 dan semoga semakin bertambah penghuninya. Tentunya sajian kontennya pun semakin bervariasi dan bernas. Entah itu bersifat aktual, bermanfaat, inspiratif, menarik, menghibur, maupun terlihat unik. Semuanya berpadu dalam kekhasan Kompasiana yang luar biasa.
Banyak kegiatan kreatif yang sering dilakukan ketika seseorang, sekelompok orang, atau banyak orang memperingati suatu peristiwa penting. Salah satunya, HUT Kompasiana ke-14 kali ini. Melalui Event KJOG, Kompasiana mengajak semua orang, terutama segenap anggotanya untuk ikut serta menuangkan ide kreatifnya melalui artikel. Tulisan berupa Kisah Manis selama ber-Kompasiana ria.
Sahabat Kompasianer nan kreatif,
Saya mendaftar sebagai anggota sejak tanggal 16 Juli 2012. Namun tidak serta merta menulis saat itu. Alhasil, tahun 2012 pun berlalu tanpa satu artikel. Padahal, andaikan saya konsisten menulis maka tentu saja sudah banyak sekali artikel yang saya hasilkan.
Barulah saya menulis pada 16 Maret 2013 dengan total artikel hanya 9. Dari jumlah artikel itu, 3 artikel diganjar dengan label Artikel Utama, atau disingkat AU ala sahabat Kompasiana. Sementara 6 artikel lainnya tanpa label. Adapun artikel perdana saya berjudul, "TK Tunas Farmer, Bermain Sambil Belajar Menanam". Â Tanpa label.
Waktu itu, saya tak mengerti sama sekali tentang apa itu artikel berlabel AU, pilihan dan tanpa label. Namun sangatlah senang, ketika melihat artikel saya dijadikan sebagai AU.
Artikel pertama berlabel AU berjudul  'Personil TNI AL Lirang Cuma Bermodalkan Semangat'.  Sementara artikel berlabel AU kedua adalah, Mereka Layak Dijuluki Pahlawan Kesehatan dari Ujung Selatan. Dan 'Satu Jam Lebih Kami Ditahan dan Diperiksa Kapal Patroli Timor Leste' adalah artikel ketiga yang diganjar AU.
Setelah itu saya kembali tidak produktif. Sepanjang tahun 2014, tak satu pun artikel yang saya tulis. Makhlumlah, saat itu saya lebih banyak tinggal di lokasi yang tidak ada signal. Tepatnya, di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya.
Untuk menggunakan internet, kami harus mengaksesnya di kantor, menggunakan VSAT. Â Tentu saja, tidak diperkenankan menggunakan internet selain mengirim email yang berkaitan dengan urusan kantor.
Tahun 2015, saya kembali menulis dan hanya menghasilkan 9 artikel. Tulisan-tulisan yang saya hasilkan juga tidak bersifat harian. Tergantung kesempatan, punya waktu luang dan dalam posisi dapat mengakses internet.
Jumlah artikel saya menurun lagi menjadi 6 artikel sepanjang tahun 2016. Bahkan hanya 2 artikel di tahun berikutnya dan nol artikel di tahun 2018. Muncul lagi semangat untuk menulis di tahun 2019, dengan bukti menghasilkan 10 artikel.
Sayangnya, modal 10 artikel di tahun 2019 dengan ganjaran 5 artikel pilihan nampaknya belum membuat saya untuk secara konsisten menulis artikel. Â Tahun 2020, vakum lagi. Nol artikel, bahkan sempat lupa pasword akun Kompasiana saya.
Semangat Menulis Bangkit Lagi di Tengah Pandemi Covid-19
Tahun 2021, adalah titik balik dimana saya memiliki semangat untuk menulis artikel di Kompasiana. Tepatnya sejak 4 Oktober 2021. Dalam waktu tiga bulan, saya mampu menulis 36 artikel. Dua artikel diganjar AU, 27 artikel mendapatkan label pilihan, dan 9 artikel lainnya tanpa label. O ya, untuk artikel AU biasanya dipilih dari artikel yang telah dilabeli pilihan.
Sejak akhir 2021 hingga awal 2022 saya lebih banyak berada di rumah. Sebab ada pemberlakuan WfH. Anak-anak pun belajar secara daring dari rumah. Jadilah saya menjadi guru untuk anak-anak, sambil menulis artikel dan menyalurkan hobi bertanam di rumah. Tanam apa saja entah bunga, sayuran, Â atau tanaman umur panjang.
Januari-Oktober 2022, saya dapat menulis 196 artikel. Suatu capaian yang manis. Sebab dapat menulis artikel sebanyak itu dan sebanyak 192 artikel mendapatkan label pilihan.
Tentu saja jumlah tulisan ini belumlah banyak. Tidak seberapa dibandingkan dengan sahabat Kompasiana lain yang begitu luar biasa produktif. Mereka mampu menghasilkan artikel yang sangat bernas dengan prinsip sehari satu artikel atau lebih.
Tetapi saya akan tetap menulis, dan menulis apa saja yang saya anggap layak untuk dituliskan dalam bentuk artikel. Bukankah sehari itu terdiri dari 24 jam? Toh saya dapat mengatur waktu, sejak bangun pagi hingga kembali beristirahat.
Penjelajah Bercentang Biru, Kisah Manisku
Menulis di Kompasiana itu mengasyikkan. Saya memilih untuk menjadi seorang generalis saja. Menulis apa yang ingin saya tulis. Beberapa artikel juga muncul karena artikel pilihan dari Kompasiana. Namun jika saya merasa tidak ada bahan untuk ditulis terkait dengan artikel pilihan Kompasiana, ya tidak akan saya tulis.
Selain menulis, saya juga rajin berkunjung untuk membaca dan berinteraksi dengan sahabat Kompasiana lainnya. Dapat memberi nilai, membubuhkan komentar, menyapa atau memberi penguatan. Dan tentu saja sangat senang, ketika sahabat lain pun rajin berkunjung dan berinteraksi di artikel yang saya tulis.
Dari sahabat Kompasiana, saya belajar untuk meningkatkan kemampuan menulis saya. Termasuk tidak malu untuk bertanya. Toh, sahabat Kompasiana ini banyak sekali yang mumpuni, juga dengan sukarela bersedia membantu.
Saya sangat senang untuk beranteraksi dengan sahabat Kompasiana lainnya. Baik yang sudah sangat senior dengan ribuan artikel, maupun yang baru menghuni rumah Kompasiana dengan beberapa artikel.
Dua hal menarik dan merupakan kisah manis selama menjadi Kompasianer adalah  di tahun 2022. Tahun ini merupakan tahun yang paling berkesan sebab terjadi perubahan status dari centang hijau ke centang biru, dan dari Profil Taruna menjadi Penjelajah.
Centang biru, merupakan pemberian admin Kompasiana. Sementara perubahan profil Taruna ke Penjelajah adalah konstribusi para sahabat yang selalu memberi dukungan, baik berupa nilai maupun komentar.
Karenanya, dalam HUT Kompasiana ke-14 ini dengan rendah hati saya mengucapkan terima kasih banyak untuk Admin Kompasiana atas centang birunya. Dan untuk Sahabat Kompasiana yang berhasil menjadikan saya sebagai Penjelajah dalam rumah Kompasiana.
