Batang pohon gebang, ternyata menyimpan tepung pati seperti pohon sagu. Penduduk suku dawan Timor, secara turun-temurun telah menebang dan mengambil tepung gebang. Namanya putak.
Putak merupakan sumber pangan yang banyak mengandung karbohidrat dan energi yang tinggi. Karenanya, putak diolah menjadi makanan pokok sebagai pengganti nasi dan jagung. Putak biasanya dicampur dengan kelapa dan kacang hijau lalu dibuat plat dan dipanggang di atas batu plat.
Putak ini, diolah untuk diambil tepungnya yang dijadikan sebagai bahan pangan utama. Dalaman lain yang tak dapat dijadikan tepung, akan diberikan kepada ternak sapi, babi, kambing, dan ayam kampung. Ternak yang diberi cacahan putak, akan cepat gemuk dan sangat jinak pada pemiliknya.
Namun kini putak lebih banyak dicampurkan ke pakan ternak daripada dijadikan sebagai bahan pangan utama penduduk. Tepung putak, agak sulit diperoleh di pasar untuk dibuat semacam kue sagu. Karena sulit dibedakan dengan sagu, maka orang-orang di Timor pun menamakan tepung putak sebagai tepung sagu.
Penelitian Medo Kote, dkk dari BPTP NTT Â menunjukkan komposisi putak terdiri dari air sebesar 40-50 persen, serat kasar (15-18 persen) dan abu (7-8 persen). Juga mengandung nilai gizi berupa protein sebesar 2-2,3 persen dan lemak (0,7-1,2 persen).
Atap Rumah dan Bahan Baku Anyaman
Daun gebang menjadi bahan utama atap rumah di desa-desa. Biasanya setelah dipotong maka dikeringkan terlebih dahulu sebelum  mengatap rumah atau pondok di sawah dan ladang.
Daun gebang juga dapat digunakan untuk aneka kerajinan. Dari daun gebang, dapat dibuat anyaman berupa tikar, bakul, nyiru untuk menampih beras, tempat padi (sokal) dan kipas untuk mengipas api di dapur. Selain itu, dibuat daun gebang juga dapat dibuat tatakan periuk, gelas, atau alas kepala perempuan saat menjunjung beban di kepala.
Bahan Baku Pembuatan Tali Temali