Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Hidup Rukun dengan Tetangga Membuat Kita Nyaman

16 Oktober 2022   10:47 Diperbarui: 16 Oktober 2022   10:49 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kekompakan para ibu yang hidup bertetangga. Daripada gosipin tetangga, lebih baik kumpul untuk diskusi yang bermanfaat (Dok foto pribadi)

Berkunjung ke tetangga senior yang agak jauh rumahnya pun bisa dilakukan untuk menimba ilmu (dok foto pribadi)
Berkunjung ke tetangga senior yang agak jauh rumahnya pun bisa dilakukan untuk menimba ilmu (dok foto pribadi)

Karena itu, di Kupang pun kami selalu berusaha untuk hidup rukun dengan tetangga. Saling menghormati dan menjaga keharmonisan. Tak perlu saling iri sebab setiap keluarga, punya berkatnya sendiri-sendiri.

Ketersinggungan kecil-kecilan pasti ada. Misalnya ketika kita butuh istirahat, ternyata tetangga kedatangan tamu. Mereka lumayan ribut dan menyetel musik dengan volume yang cukup tinggi dan lumayan mengganggu. Namun sebelum kita berbicara, tetangga sudah terlebih dahulu meminta maaf atas bunyi musik dan gangguan lainnya. Jadi aman-aman saja.

Dengan tetangga tak perlu bergosip terhadap kehidupan tetangga lainnya. Siapa tahu, informasi pergunjingan itu akan sampai pada tetangga yang digosipkan, lalu muncul keributan. Lebih baik, membicarakan hal bermanfaat. Terkait pekerjaan, usaha, pengetahuan, dsb.

Ilustrasi hidup bertetangga dengan baik bersama orang yang bebeda latar belakang (dok foto: thayyibah.com)
Ilustrasi hidup bertetangga dengan baik bersama orang yang bebeda latar belakang (dok foto: thayyibah.com)

Beruntunglah, di lingkungan RT kami belum pernah ada keributan antartetangga. Walaupun kualitas relasi dengan tetangga itu berbeda-beda, tak ada untungnya merapat ke salah satu tetangga untuk membicarakan kekurangan tetangga yang lain.

Ketika kita bergosip tentang kekurangan orang lain, termasuk tetangga maka jangan tersinggung dan siap-siap sajalah, jika diri kita pun akan dipergunjingkan oleh tetangga  yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun