Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Memperbanyak Tanaman Hias Melalui Stek Daun Itu Mudah

14 Oktober 2022   04:45 Diperbarui: 1 April 2023   06:17 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Semai stek  daun lidah mertua, wijayakusuma, dan begonia pada campuran tanah di dalam polibag (dokumentasi pribadi)

Selain itu, perakaran asal semai stekan di air lebih lemah dibandingkan dengan perakaran tanaman stek asal media tanah. Juga menggunakan media tanah lebih memudahkan pengontrolannya daripada menggunakan media air, meskipun tak perlu disiram seperti bibit stek pada tanah.

Demikian juga beberapa tanaman seperti wijayakusuma dan begonia. Cukup menyediakan campuran pasir dan pupuk kompos di dalam polibag. Daunnya dipotong-potong lalu ditancapkan pada media yang telah disiapkan.

Cocor bebek, salah satu tanaman hias yang sering dijadikan bahan praktik stek daun oleh para pelajar (dokumentasi pribadi)
Cocor bebek, salah satu tanaman hias yang sering dijadikan bahan praktik stek daun oleh para pelajar (dokumentasi pribadi)

Sekira 15 hari setelah daun ditancapkan pada media tanam, maka sudah akan terlihat akar-akarnya. Pada usia 30 hari, anakan begonia sudah bermunculan. Bibit-bibit tanaman ini sudah bisa dipisahkan dan ditanam pada media yang telah kita siapkan.

Beberapa manfaat dari perbanyakan tanaman melalui cara stek adalah sebagai berikut:

Pertama, memiliki persamaan sifat dengan induknya.  

Bentuk daun, warna bunga, rasa buah sama persis dengan pohon induknya. Berbeda dengan tanaman yang berasal dari biji. Karaternya belum tentu sama dengan orang tuanya. Misalnya, buah induknya manis namun ternyata keturunannya menghasilkan buah yang masam bin kecut.

Kedua, cepat menghasilkan.

Tidak perlu menunggu lama seperti tanaman yang tumbuh dari biji atau benih. Hasil stek tanaman bisa berbuah pada periode berikutnya, ketika pohon induknya berbuah. Kita cepat mendapatkan hasil. Sementara, tumbuhan yang berkembang dari biji akan mengalami proses yang panjang hingga mencapai usia dewasa untuk berbunga dan menghasilkan buah.

Begonia, dapat dikembangbiakkan melalui stek daun (dokumentasi pribadi)
Begonia, dapat dikembangbiakkan melalui stek daun (dokumentasi pribadi)

Ketiga, tidak merusak tanaman induk.

Stek akar, batang, dan daun tidak mengganggu dan merusak tanaman induknya. Berbeda dengan praktik lain seperti cangkok tanaman. Apabila terlalu banyak melakukan pencangkokan pada tanaman, maka bisa mematikan tanaman induknya.

Selain memiliki keuntungan, perbanyakan tanaman ala stek juga punya kekurangan. Tanaman hasil stek memiliki perakaran serabut, dangkal dan tidak kuat. Akibatnya, mudah roboh saat diterpa angin. Untuk melakukan stek, terlebih dahulu harus tersedia pohon induk yang sudah bisa distek. Selain itu, hasil stekan lebih sedikit jika dibandingkan dengan perbanyak dengan biji.

Pemilihan pengembangbiakan tanaman, berpulang kepada kita. Tentu saja tergantung pula pada kemampuan kita dan ketersediaan bahan. Perkara kelebihan dan kekurangan, selalu saja ada bersisian seperti dua mata koin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun