Beberapa tanaman hias ini mudah diperbanyak melalui stek daun. Salah satunya cocor bebek. Hampir semua orang tahu jika cocor bebek gampang diperbanyak melalui daunnya.Â
Namun banyak dari kita (termasuk saya) yang kurang mengetahui jika ternyata cukup banyak tanaman hias yang bisa distek daunnya. Beberapa di antaranya, sebutlah wijaya kusuma, lidah mertua, bunga melati, dan begonia.
Pada dasarnya tumbuhan memperbanyak diri secara alamiah melalui dua cara, generatif (seksual) dan vegetatif (aseksual). Â
Stek, merupakan salah satu cara perbanyakan vegetatif dari beberapa cara yang ada. Stek bisa dilakukan pada akar, batang, dan juga daun.
Stek batang, paling banyak diketahui dan dilakukan dibandingkan dengan stek akar dan stek daun. Tanaman buah yang dapat distek seperti jambu, jeruk, mangga. Sementara tanaman hias di antaranya mawar, melati, bogenvil, asoka, dan sebagainya.
Tanaman yang bisa diperbanyak dengan cara stek akar di antaranya sukun, stroberi dan tanaman lain yang memiliki stolen. Juga aneka tanaman yang bisa diperbanyak dengan rhizoma seperti kunyit dan jahe, atau umbi seperti kentang.
Tiga Model Stek Daun
Cukup banyak literatur yang menyajikan tentang model stek daun. Katadata.co.id menyajikan tiga tipe stek daun, yaitu dengan tangkai, tanpa tangkai, dan hanya berupa potongan daun.
Stek daun seperti lidah mertua atau sansievera dapat diaplikasikan pada media tanah atau media air. Namun saya belum pernah mencoba menggunakan media air karena lebih susah dan tingkat kebusukannya lebih besar daripada menggunakan media tanah.
Selain itu, perakaran asal semai stekan di air lebih lemah dibandingkan dengan perakaran tanaman stek asal media tanah. Juga menggunakan media tanah lebih memudahkan pengontrolannya daripada menggunakan media air, meskipun tak perlu disiram seperti bibit stek pada tanah.
Demikian juga beberapa tanaman seperti wijayakusuma dan begonia. Cukup menyediakan campuran pasir dan pupuk kompos di dalam polibag. Daunnya dipotong-potong lalu ditancapkan pada media yang telah disiapkan.
Sekira 15 hari setelah daun ditancapkan pada media tanam, maka sudah akan terlihat akar-akarnya. Pada usia 30 hari, anakan begonia sudah bermunculan. Bibit-bibit tanaman ini sudah bisa dipisahkan dan ditanam pada media yang telah kita siapkan.
Beberapa manfaat dari perbanyakan tanaman melalui cara stek adalah sebagai berikut:
Pertama, memiliki persamaan sifat dengan induknya. Â
Bentuk daun, warna bunga, rasa buah sama persis dengan pohon induknya. Berbeda dengan tanaman yang berasal dari biji. Karaternya belum tentu sama dengan orang tuanya. Misalnya, buah induknya manis namun ternyata keturunannya menghasilkan buah yang masam bin kecut.
Kedua, cepat menghasilkan.
Tidak perlu menunggu lama seperti tanaman yang tumbuh dari biji atau benih. Hasil stek tanaman bisa berbuah pada periode berikutnya, ketika pohon induknya berbuah. Kita cepat mendapatkan hasil. Sementara, tumbuhan yang berkembang dari biji akan mengalami proses yang panjang hingga mencapai usia dewasa untuk berbunga dan menghasilkan buah.
Ketiga, tidak merusak tanaman induk.
Stek akar, batang, dan daun tidak mengganggu dan merusak tanaman induknya. Berbeda dengan praktik lain seperti cangkok tanaman. Apabila terlalu banyak melakukan pencangkokan pada tanaman, maka bisa mematikan tanaman induknya.
Selain memiliki keuntungan, perbanyakan tanaman ala stek juga punya kekurangan. Tanaman hasil stek memiliki perakaran serabut, dangkal dan tidak kuat. Akibatnya, mudah roboh saat diterpa angin. Untuk melakukan stek, terlebih dahulu harus tersedia pohon induk yang sudah bisa distek. Selain itu, hasil stekan lebih sedikit jika dibandingkan dengan perbanyak dengan biji.
Pemilihan pengembangbiakan tanaman, berpulang kepada kita. Tentu saja tergantung pula pada kemampuan kita dan ketersediaan bahan. Perkara kelebihan dan kekurangan, selalu saja ada bersisian seperti dua mata koin.
Namun untuk mendapatkan hasil yang baik, sesuatu memang perlu dicoba. Sekali gagal, buat lagi dan lagi hingga berhasil. Mari mencoba.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H