Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Teguran Keras Nan Humanis ala Polisi di Depan Gereja

9 Oktober 2022   11:11 Diperbarui: 9 Oktober 2022   11:21 761
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya berjanji, sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa saya akan selalu menggunakan Helm demi keamanan dan keselamatan saya selama berkendara roda 2". 

Demikian potongan bunyi kalimat teguran tertulis dari kepolisian Kota Kupang, kepada umat yang ke Gereja pagi ini dengan mengendarai sepeda motor tanpa mengunakan helm.

Hari ini (Minggu, 9 Oktober 2022). Seperti biasa, umat mengikuti ibadah di Gereja-gereja yang ada di Kota Kupang, NTT. Termasuk kami, umat Paroki Santu Matias Rasul, Keuskupan Agung Kupang.

Gereja Santo Matias Rasul, adalah salah satu Gereja Katolik yang berada di jalur jalan Raya Amabi, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang. Gereja ini merupakan salah satu Paroki yang berada di bawah Keuskupang Agung Kupang.

Mengantar anak bertugas dalam paduan suara/koor di Gereja Santu Matias Rasul, Tofa (Dok pribadi)
Mengantar anak bertugas dalam paduan suara/koor di Gereja Santu Matias Rasul, Tofa (Dok pribadi)

Saya dan dua anak lelaki saya biasa mengikuti misa kedua, pada pukul 07.30 Wita. Sementara, isteri dan anak perempuan lebih suka mengikuti misa pertama, pukul 06.00 Wita. Sedangkan pada hari Raya besar agama seperti Natal dan Paskah, kami akan bersama-sama.

Kembali pada kejadian hari ini, mendapatkan surat cinta dari pak Polisi di depan Gereja. Memang harus kami akui, sering kali kami bepergian ke Gereja tanpa helm. Kecuali isteri saya yang konsisten menggunakan helm standar kemanapun Ia pergi menggunakan sepeda motor.

Alasan kami (tentu saja tidak dibenarkan), karena rumah kami terletak di belakang Gereja. Jadi kami hanya akan melewati komplek pemukiman penduduk setempat. Namun, tetap harus keluar ke jalur jalan raya, tepatnya Jalan Amabi Kota Kupang karena pintu Gereja Matias Rasul menghadap ke jalan raya. Semua kendaraan harus keluar dulu ke jalan Raya baru masuk ke komplek Gereja.

Polres Kota Kupang rutin melakukan kegiatan Operasi Keselamatan Berlalu lintas (Dok foto: Pos-Kupang.com/POLRES KUPANG KOTA)
Polres Kota Kupang rutin melakukan kegiatan Operasi Keselamatan Berlalu lintas (Dok foto: Pos-Kupang.com/POLRES KUPANG KOTA)

Sekira pukul 07.28 Wita. Antara buru-buru terlambat, kami pun berangkat. Melewati komplek pemukiman warga di belakang Gereja lalu masuk jalur jalan utama yang panjangnya sekira 50 meter saja. Kami pun melaju di depan pak polisi yang sementara bertugas menjaga keamanan sekaligus mengatur lalulintas agar jalan tetap lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun