Namun salah satu teknik pengendalian ilalang adalah secara mekanis mengikuti kearifan lokal leluhur kita. Mereka hanya mengendalikan ilalang di kebun yang akan ditanami. Itu pun dilakukan secara tradisional, dengan membalik tanah dan mengambil seluruh perakaran ilalang.
Kebiasaan membalik tanah ini, dilakukan secara gotong-royong dalam kelompok kecil dan bergilir dari kebun ke kebun. Mereka tidak pernah mengganggu alang-alang yang tumbuh di lahan kosong. Sebab, ilalang ini akan diambil dan dimanfaatkan untuk atap rumah.
Pengendalian terhadap alang-alang di Pulau Timor kini masih dilakukan dengan cara kimiawi. Salah satu bahan herbisida yang digemari oleh petani, adalah roundup yang dipakai untuk semua jenis tumbuhan yang dianggap gulma.
Padahal, penggunaan yang berlebihan berdampak pada kesuburan lahan. Jazad renik di dalam tanah pun ikut terbunuh akibat cairan herbisida.
Selain penggunaan yang berlebihan, petani juga sering memakai herbisida dengan dosis yang tidak tetap. Berlebihan atau kurang dari anjuran.
Nampaknya, kita harus belajar pada nenek moyang kita. Tentang kearifan mereka dalam memanfaatkan aneka hayati yang ada di sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H