Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Alang-alang, Musuh Sekaligus Sahabat Petani

3 Oktober 2022   04:57 Diperbarui: 3 Oktober 2022   08:02 3314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilalang alias Imperata cylindrica bisa tumbuh dan mendominasi daerah tertentu (Dokumentasi foto: wikimedia.org)

Namun salah satu teknik pengendalian ilalang adalah secara mekanis mengikuti kearifan lokal leluhur kita. Mereka hanya mengendalikan ilalang di kebun yang akan ditanami. Itu pun dilakukan secara tradisional, dengan membalik tanah dan mengambil seluruh perakaran ilalang.

Kebiasaan membalik tanah ini, dilakukan secara gotong-royong dalam kelompok kecil dan bergilir dari kebun ke kebun. Mereka tidak pernah mengganggu alang-alang yang tumbuh di lahan kosong. Sebab, ilalang ini akan diambil dan dimanfaatkan untuk atap rumah.

Pengendalian terhadap alang-alang di Pulau Timor kini masih dilakukan dengan cara kimiawi. Salah satu bahan herbisida yang digemari oleh petani, adalah roundup yang dipakai untuk semua jenis tumbuhan yang dianggap gulma.

Teknik rehabilitas lahan alang-alang dengan cara pembabatan (Dokumentasi foto: Adoc.pub)
Teknik rehabilitas lahan alang-alang dengan cara pembabatan (Dokumentasi foto: Adoc.pub)

Padahal, penggunaan yang berlebihan berdampak pada kesuburan lahan. Jazad renik di dalam tanah pun ikut terbunuh akibat cairan herbisida.

Selain penggunaan yang berlebihan, petani juga sering memakai herbisida dengan dosis yang tidak tetap. Berlebihan atau kurang dari anjuran.

Nampaknya, kita harus belajar pada nenek moyang kita. Tentang kearifan mereka dalam memanfaatkan aneka hayati yang ada di sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun