Hambatan selalu ada. Namun dapat diatasi jika ada kerja sama yang baik. Bukan hanya antara siswa dan guru, tetapi melibatkan para stakeholder yang memiliki kapasitas dan perhatian terhadap ABK.
Beberapa hambatan yang dialami oleh SLBN Baradatu, diantrarnya hambatan komunikasi. Terutama komunikasi antara guru dengan siswa dan bersama orang tua mereka.
Kehadiran siswa di sekolah, juga tidak menentu. Ada siswa yang jarak rumah dan sekolah cukup jauh. Sementara orang tua sibuk bekerja. Anak didik lebih sering tinggal di rumah pada saat jam sekolah.
Dari sisi guru pembimbing, sejauh ini belum ada pelatihan yang terkait dengan program pengembangan vokasi. Guru belajar secara mandiri untuk membimbing anak didik mereka. Di lain pihak, para pendidik juga memiliki kekhawatiran.
Kecemasan bahwa program pengembangan keterampilan yang telah disusun secara partisipasi penuh ini, tidak dapat terlaksana karena tidak adanya dukungan dari pihak-pihak terkait di luar sekolah
Semoga dukungan para pihak untuk ikut mengembangkan keterampilan ABK SLBN Baradatu dapat terlaksana dengan baik. Tentunya, dengan caranya masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H