Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Makna Sekaf dan Siom Manikin dalam Tradisi Perkawinan di Biboki

23 Juli 2022   15:01 Diperbarui: 24 Juli 2022   20:57 1515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahapan besar adat perkawinan Atoni Biboki di Timor Barat. Ilustrasi Greg Nafanu

Mereka membawa sopi satu botol, lalu meletakkannya di depan orangtua perempuan dan mengutarakan maksud kedatangan perwakilan laki-laki. Dan seringkali, pihak perempuan akan memanggil anak gadisnya untuk menanyakan, apakah bersedia untuk dijodohkan. Jika mau, maka proses ini pun beres.

2. Bake hauno'o

Bake hauno'o atau onaf adalah tahap kedua setelah bubuh sopi. Dalam istilah bahasa Indonesia, lebih kurang disebut dengan istilah melamar gadis.

Biasanya, dalam kesempatan ini pihak pria akan membawa beberapa seserahan berupa perhiasan dan pakaian calon isteri, dan uang lamaran. Saat ini, banyak yang sudah digabung dengan acara tait noni atau tatam noni.

3. Tatam noni/Tait noni

Tatam noni atau tait noni disebut sebaga angkat belis. Yaitu memasukkan sejumlah uang yang syaratkan oleh pihak perempuan agar anak mereka dapat dinikahi oleh sang pria.

Besarnya belis, biasanya ditergantung pada negosiasi kedua belah pihak yang masing-masing diwakili oleh juru bicara.

Belis, terdiri dari sejumlah uang kerta, uang perak jaman dulu, molo (kalung zaman dulu), dan sapi. Di Biboki, ternak yang sering dibawa adalah sapi bali.

4. Siom Manikin

Siom manikin atau terima berkat dan mohon restu, adalah tahap terakhir dalam adat perkawinan atoni Biboki. Sering kali, siom manikin ini tidak bisa dilakukan saat ayahnya masih hidup. Bahkan sampai cucunya baru dapat dilakukan acara ini.

Sebelum siom manikin, maka anak-anak laki-laki tidak boleh masuk untuk membuat acara di dalam rumah adat ayahnya. Jika memaksa,maka para pamannya bisa mendenda iparnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun