Tak hanya kami, anak-anak. Cucu-cucu pun saling mengakrabkan diri satu dengan yang lain. Sepupu yang  sudah besar, sering menjadi panitia sukarela untuk mengatur dan melayani saudara-saudaranya yang masih kecil dan butuh pertolongan.
Kedua, Sharing Pengalaman HidupÂ
Setelah makan malam bersama, kami memulai kegiatan arisan. Kakak sulung kami, seringkali memandu kegiatan ini agar terarah. Topik pertama, adalah sharing pengalaman baru dari masing-masing keluarga.
Tidak hanya kesuksesan, tetapi terkait juga dengan kesulitan hidup keluarga. Dan selanjutnya, ayah kami mulai memberi tanggapan lalu diikuti oleh anggota keluarga yang ingin memberi tanggapan. Suasana dilakukan dengan santai dan tidak saling menggurui.Â
Ketiga, Saling Memotivasi dan Mendukung
Dalam rangkaian arisan ini, tiga orang yang kami percaya untuk mengatur arisan akan membacakan jumlah arisan yang telah terkumpul. Selain arisan, setiap peserta juga mengumpulkan dana tambahan untuk saling menyokong kebutuhan darurat dari anggota keluarga.
Uang yang dipinjamkan ke anggota keluarga, akan dikembalikan kepada panitia arisan. Pada putaran akhir, uang ini akan dibagikan kembali kepada para peserta setelah dipotong dengan pembelian bingkisan menarik untuk seluruh anggota keluarga.
Dengan arisan ini, kami juga saling mendukung dalam hal pendidikan anak-anak kami. Ketika salah satu anggota keluarga membutuhkan dana besar untuk pendidikan anak-anaknya, maka anggota keluarga lainnya akan membantu sesuai kemampuan.
Dan syukurlah, sampai dengan saat ini semuanya berjalan lancar. Walaupun baru berjalan dua tahun, kami berharap tetap lancar sebagai bentuk ikatan persaudaraan kami.