Tiga Manfaat Arisan Keluarga Kami

Kita berkomunikasi setiap saat, melalui media sosial seperti WA, telegram, IG, FB, Tik Tok, dan aplikasi medsos lainnya yang kian menjamur. Tak hanya person to person, tetapi juga bersama-sama dalam suatu kelompok media sosial.

Selain berkomunikasi secara tidak langsung, pertemuan secara langsung masih tetap dilakukan. Bisa terkait dengan pekerjaan, reuni, atau sekedar janjian kopdar alias bertemu langsung atau hang out bareng  di lokasi tertentu.

Perjalanan ke kampung halaman saat ayahanda masih hidup. Jeleknya jalan tak menyurutkan niat ke sana. Foto pribadi

Komunikasi dan pertemuan yang masih sering dilakukan, adalah pertemuan keluarga inti. Tetapi jarang sekali, semua anggota keluarga dapat berkumpul saat ada peristiwa penting dalam lingkungan keluarga.

Dalam keluarga besar kami, menikahkan anak dan kedukaan dalam keluarga yang biasanya mengumpulkan kami semua. Hanya saja, tidak ada waktu untuk berbagi cerita sebab selain keluarga inti, ada pula sanak family, kenalan dan tetangga.

Karena kita jarang berkumpul, maka disepakati membuat suatu kegiatan yang dapat menyatukan seluruh keluarga inti untuk berkumpul. Dan jadilah, arisan keluarga disepakati sebagai bentuk kegiatan bulanan seluruh keluarga inti. Arisan yang kami lakukan, tidak secara online tetapi berpindah-pindah tempat dalam peserta arisan. 

Berikut ini manfaat yang dirasakan di dalam keluarga inti kami, sepuluh bersaudara bersama anak-anak dan cucu-cucu. Barangkali keluarga atau kelompok lain merasakan manfaat yang berbeda, tapi paling tidak ada tiga manfaat.

Pertama, Mempererat Persaudaraan

Sejak almarhum ayah kami tiada, maka kami sebagai anak-anak mulai merasakan bahwa hubungan antara anak-anak, termasuk cucu-cucu mulai renggang.  Semua sibuk dengan kepentingan masing-masing.

Padahal, sering kami berkomunikasi untuk bepergian ke kampung halaman secara bersama-sama. Minimal 2 tahun sekali, yaitu pada liburan sekolah bulan Juni dan saat libur Natal dan Tahun Baru. Tak terbayangkan, perjalanan bersama menuju ke kampung halaman selalu membuat kami ceria.

Apalagi akan berjumpa dengan orang tua, saudara dan teman-teman masa kecil di sana. Sepanjang perjalanan, kami akan bernyanyi bersama. Kadang berteriak, ketika kendaraan yang kami tumpangi mendaki atau menuruni jalan yang jelek.