Puring, Si Tanaman Ajaib yang Banyak Manfaatnya
Awal mula, tanaman puring lebih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman pagar di kampung. Juga sering ditancapkan di dekat batu nisan kuburan. Jadilah puring menjadi tanaman yang berkembang di tempat pemakaman, selain kamboja.
Sejatinya, tanaman ini memiliki banyak manfaat. Tak hanya sebatas penanda kepemilikan seseorang terhadap pohon tertentu (Geunteut-Aceh dan Paperu-Saparua) atau penanda nisan di kuburan.
Puring diakui sebagai tanaman yang berasal dari Kepulauan Maluku, Indonesia. Memiliki daun yang beraneka bentuk seperti oval, memanjang dan bergerigi pada tepinya.
Corak warnanya cukup ramai. Pada satu pohon bisa lebih dari satu warna. Ada yang berwarna hijau, kuning, jingga, merah, ungu atau campurannya dengan model garis-garis pada daun atau bintik yang indah. Karena itu, puring kini menjadi salah satu tanaman hias yang dikembangkan di rumah dan taman-taman umum.
Tanaman bernama ilmiah Codiaeum variegatum juga mempunyai khasiat untuk mengobati penyakit tertentu. Pikiran-rakyat.com pernah menayangkan berita mengenai manfaat puring bagi kesehatan. Di antaranya mengobati penyakit sifilis, karena daun dan tunas puring menghasilkan senyawa biokimia tertentu sebagai antijamur, antibakteri dan antiamuba.
Daun puring yang masih muda juga dapat digunakan untuk mengobati rasa sakit perut yang biasa dialami oleh anak-anak. Daun muda ini dihaluskan lalu ditempelkan pada area perut yang sakit. Air rebusan ranting muda tanaman puring juga digunakan untuk mengobati cacing pada anak.
Hanjuang, Si Daun Merah Nan Eksotis
Andong adalah nama lain untuk tanaman Hanjuang. Para ilmuwan mengenalnya dengan nama Cordyline sp. Ada yang berdaun hijau dan merah. Manfaat Andong ini juga belum banyak diketahui oleh masyarakat luas.
Di Desa seperti Baratu, Juking Sopan, dan Muara Babuat, di Kecamatan Permata Intan, Murung Raya, Kalimantan Tengah, saya sering melihat hanjuang merah ditanam di sudut-sudut pekarangan atau kebun.Â