Bisa dipindahkan ke wadah lain kalau tanamannya sudah besar. Tetapi tentunya bakal memerlukan waktu dan tenaga untuk memindahkannya.
Penempatan tanaman juga perlu dipikirkan, apakah wadahnya akan digantung atau diletakkan pada tatakan. Apabila digantung, maka kita bisa memilih tanaman bunga yang merambat dan menjuntai ke bawah.
Pot dari botol plastik, menjadi pilihan untuk bertanam dengan sistem gantung ini. Dan botol-botol plastik ini juga dapat dipotong, didesain sesuai selera dan tempat yang cukup untuk mengisi media tanam.
Perlu Memperbaharui Media Tanam dalam Pot
Salah satu kelemahan bertanam di dalam pot adalah media tanam yang cepat mengeras. Akibatnya, air yang kita siramkan ke dalam pot akan lamban diserap. Bahkan, langsung meluber ke luar pot melewati pinggir  wadah.
Pot juga membatasi pertumbuhan akar tanaman. Dengan wadah yang kecil, akar akan mencari jalan untuk bebas, mengakses tanah yang lebih luas.
Jika wadah bekas yang kita gunakan itu kuat, misalnya dari wadah baskom atau rice cooker rusak, maka akar tanaman akan melingkar di dalam media saja. Sebaliknya, apabila tidak kuat maka wadah akan pecah karena desakan akar di dalam pot.
Agar pot bekas kita awet dan tanaman tetap subur maka yang perlu kita lakukan, adalah mengganti media tanah kita, minimal enam bulan sekali. Atau apabila tanah terlihat mengeras dan sulit menyerap air, maka sebaiknya tanaman dalam pot dibongkar.
Beberapa tanaman seperti adenium, mawar, puring, anthurium, dapat dibongkar dengan mudah. Saat dibongkar, akar-akarnya dipangkas agar merangsang akar baru. Media tanah atau media lainnya, perlu dicampur dengan kompos.