Kalangan peneliti dalam dunia flora, khususnya kehutanan sudah familiar dan sering menggunakan model allometrik biomasa. Namun bagi sebagian besar kita yang awam, mungkin bertanya soal ini.
Mengutip konsep Paressol (1999), Kurniawan dan Yuniati menuliskan bahwa model alometrik merupakan sebuah model yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang sistematis dan didalamnya berisi hubungan antara ukuran atau pertumbuhan dari salah satu bagian dengan keseluruhan komponen dalam suatu makhluk hidup.
Dari hasil penelitian mereka, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil pendugaan simpanan karbon Huek adalah 623,4 ton/ha. Hampir sama dengan kandungan biomasa pohon jati, bahkan lebih.
Ketertarikan kedua, pada situs https://ejurnal.undana.ac.id; berjudul "Kapasitas Antioksidan dan Kandungan Fenol Total Ekstrak Etanol Beberapa Bagian Tumbuhan Huek (Eucalyptus alba)". Artikel ini ditulis Dodi Darmakusuma, dkk dalam Jurnal Biotropikal Sains Vol 17 No 2, Juni 2020.
Dari beberapa penelitian seperti yang ditulis dalam beberapa jurnal ilmiah ini, maka muncul pengharapan. Â Pemanfaatan Huek di masa depan, tidak hanya terbatas seperti yang sudah dilakukan oleh penduduk setempat.
Pemanfaatan yang paling menjanjikan adalah pada dunia medis atau farmasi. Penelitian Dodi Darmakusuma, dkk misalnya menemukan adanya kandungan oksidan tinggi pada ekstrak buah, daun, dan kulit batang. Juga ditemukan kandungan etanol dan fenol yang tinggi pada ekstrak yang sama.
Informasi mengenai antioksidan, fenol dan etanol dapat diakses di wikipedia. Namun secara singkat, dapat dikatakan bahwa Antioksidan berupa senyawa. Fungsinya adalah untuk memerangi efek negatif yang berasal dari radikal bebas. Fenol disebut juga asam karbolat, berupa zat kristal memiliki bau khas dan tidak berwarna. Etanol, tidak lain adalah alkohol murni yang tidak berwarna, mudah menguap, dan terbakar.
Semoga semakin banyak ilmuwan berkolaborasi dengan pemilik modal, untuk melakukan penelitian aplikatif terhadap pemanfaatan Huek di masa mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H