Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Saatnya Mengeksplorasi Huek, Eucalyptus yang Tumbuh Liar di Pulau Timor

2 Juli 2022   10:11 Diperbarui: 2 Juli 2022   11:01 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Huek muda yang kulitnya habis mengelupas. Tumbuh dengan liar di daratan Timor. Lokasi, Timor Tengah Utara. Dok pribadi

Cerita mengenai pohon bergenus Eucalyptus sempat viral baru-baru ini ketika jenazah Emmeril Kahn Mumtadz  yang adalah putera sulung Gubernur Jawa Barat,  ditemukan di Bendungan Engehalde, Kota Bern, Swiss (Rabu, 8 Juni 2022). Diberitakan, jenazah almarhum dalam kondisi utuh dan berbau wangi Eucalyptus.

Dalam sekejap, nama Eucalyptus pun ikut populer. Tak hanya tentang khasiat si pohon putih ini, tetapi banyak yang menelusuri jenis, muasal dan habitatnya.

Dari berbagai informasi ilmiah dan populer, ketika para pakar dan pemerhati menulis dan berbicara, maka pohon bergenus Eucalyptus ini dinyatakan sebagai pohon asli dan endemik di Benua Australia. Namun sebenarnya varian pohon ini, juga tumbuh liar di Pulau Timor dan sekitarnya serta di Kepulauan Maluku.

Di dalam pelajaran ekologi, tanaman dikatakan endemik karena habitatnya spesifik. Keberadaannya unik di suatu wilayah dan tidak tumbuh di wilayah lain secara alami. Habitatnya bisa pada suatu pulau saja, beberapa gugus kepulauan atau dalam lingkup yang lebih besar lagi berupa benua.

Eucalyptus Sp, tidak hanya tumbuh di benua Australia. Di Pulau Timor, baik bagian barat (NTT, Indonesia), maupun bagian timur (negara Timor Leste) dan kepulauan Maluku, juga tumbuh pohon Eucalyptus ini.

Populasi Huek, Eucalyptus alba yang tumbuh menyebar di daratan Timor. Dok pribadi
Populasi Huek, Eucalyptus alba yang tumbuh menyebar di daratan Timor. Dok pribadi

Manfaat Huek Bagi Kehidupan Penduduk Setempat

Dalam taksonomi tumbuhan, Huek yang serinng dinamakan pohon putih, tidak sama dengan kayu putih yang menghasilkan minyak kayu putih tersebut. Pohon Huek bernama ilmiah Eucalyptus alba. Sementara kayu putih dinamai Melaleuca leucadendra. Namun mereka masih satu family bersama dengan jambu biji, yaitu Family Myrtaceae. Salah satu persamaan cirinya, kulitnya mengelupas dan kulit baru yang muncul akan licin licin, sehingga sulit dipanjat.

Paling tidak, terdapat dua  genus pohon putih yang tumbuh di Timor dan sekitarnya, yaitu Ampupu dengan nama ilmiah Eucalyptus urophilla dan satunya lagi, Eucalyptus alba alias Huek.

Huek, tumbuh dengan cepat di lahan-lahan tandus. Sekali pun kekurangan air, Huek akan tetap tumbuh. Namun agar mengurangi penguapan, maka Huek pun melakukan usaha penghematan air dengan menggugurkan daunnya di musim kemarau. Ya, adaptasi alam, seperti jati dan mahoni.

Pemanfaatan Huek oleh masyarakat setempat belumlah banyak. Yang sering dimanfaatkan, adalah sebagai kayu bakar. Di Timor, Huek termasuk jenis kayu yang memiliki bara dan nyala api yang berkualitas selain kayu kosambi yang biasa digunakan untuk sei daging yang terkenal itu.

Hau Huek, juga sering dimanfaatkan oleh penduduk setempat sebagai pagar kebun mereka. Selain itu, kulit pohon dan daunnya yang terasa pahit, biasa dimanfaatkan untuk mengobati luka pada punggung kuda tunggangan. Caranya, kulit pohon dan daunnya dikunyah bersama dengan sirih dan pinang. Setelah lembut, maka hasil kunyahan ini ditempelkan pada permukaan luka.

Penduduk setempat biasa memanfaatkan daun Huek (hue no'o)saat anak-anak demam dan panas. Daun dikunyah hingga halus, lalu ditempelkan pada ubun-ubun. Ternyata dapat menurunkan panas badan. Juga saat menggigil termasuk karena malaria, biasanya penduduk mengunyah daun Huek yang terasa pahit dan rada kecut.

Pohon ini menjadi salah satu tumbuhan penting yang dapat dijadikan sebagai penjaga tanah. Mengurangi longsor dan menahan erosi di lereng-lereng bukit yang gersang.

Hutan Ampupu, E. urophilla di Fatumnasi, Timor Tengah Selatan. Dok Honing Alvianto Bana dalam timordestinasi.wordpress.com
Hutan Ampupu, E. urophilla di Fatumnasi, Timor Tengah Selatan. Dok Honing Alvianto Bana dalam timordestinasi.wordpress.com

Bunga Huek (hue sufa) sangat digemari oleh satwa-satwa liar. Tidaklah mengherankan, jika tiba musim berbunga maka berdatanganlah aneka burung dan kumbang untuk menghisap nekhtar dan pollennya.

Bahkan, lebah-lebah hutan yang mengembara mengikuti musim berbunga pepohonan, akan membuat sarang di sekitarnya. Dan, tentu saja penduduk sekitar pun dapat memanfaatkan kesempatan ini. Mengambil madu hutan ini, untuk dikonsumsi atau dijual.

Peluang Pemanfaatan Huek di Masa Depan

Seperti yang telah disebutkan diatas, Huek adalah nama lokal untuk pohon bernama ilmiah Eucalyptus alba. Iseng-iseng menuliskan kata pohon Huek di mbah google.

Ternyata mesin pencari raksasa ini memunculkan 9.170 hasil untuk pencarian pohon Huek. Duh, senang juga ya sebab semakin banyak nama lokal yang dikoleksi sama mbah google ini.

Dari sekian literatur yang muncul, ada 2 yang menarik untuk saya telusuri lebih lanjut. Yang pertama, https://www.academia.edu; dengan judul "Persamaan Allometrik Biomasa Pohon Huek (Eucalyptus alba) di Pulau Timor untuk Meningkatkan Akurasi Pendugaan Simpanan Karbon". Artikel ilmiah ini ditulis oleh Hery Kurniawan dan Dhany Yuniati pada Jurnal Penelitian Sosial dan Ekonomi Kehutanan, volume 9 no.2 Juni tahun 2012.

Kalangan peneliti dalam dunia flora, khususnya kehutanan sudah familiar dan sering menggunakan model allometrik biomasa. Namun bagi sebagian besar kita yang awam, mungkin bertanya soal ini.

Mengutip konsep Paressol (1999), Kurniawan dan Yuniati menuliskan bahwa model alometrik merupakan sebuah model yang digunakan untuk menggambarkan perubahan yang sistematis dan didalamnya berisi hubungan antara ukuran atau pertumbuhan dari salah satu bagian dengan keseluruhan komponen dalam suatu makhluk hidup.

Dari hasil penelitian mereka, diketahui bahwa nilai rata-rata hasil pendugaan simpanan karbon Huek adalah 623,4 ton/ha. Hampir sama dengan kandungan biomasa pohon jati, bahkan lebih.

Ketertarikan kedua, pada situs https://ejurnal.undana.ac.id; berjudul "Kapasitas Antioksidan dan Kandungan Fenol Total Ekstrak Etanol Beberapa Bagian Tumbuhan Huek (Eucalyptus alba)". Artikel ini ditulis Dodi Darmakusuma, dkk dalam Jurnal Biotropikal Sains Vol 17 No 2, Juni 2020.

Dari beberapa penelitian seperti yang ditulis dalam beberapa jurnal ilmiah ini, maka muncul pengharapan.  Pemanfaatan Huek di masa depan, tidak hanya terbatas seperti yang sudah dilakukan oleh penduduk setempat.

Pemanfaatan yang paling menjanjikan adalah pada dunia medis atau farmasi. Penelitian Dodi Darmakusuma, dkk misalnya menemukan adanya kandungan oksidan tinggi pada ekstrak buah, daun, dan kulit batang. Juga ditemukan kandungan etanol dan fenol yang tinggi pada ekstrak yang sama.

Bunga kayu putih, Melaleuca leucadendra. Dok. Sam/ciriciripohon.com
Bunga kayu putih, Melaleuca leucadendra. Dok. Sam/ciriciripohon.com

Informasi mengenai antioksidan, fenol dan etanol dapat diakses di wikipedia. Namun secara singkat, dapat dikatakan bahwa Antioksidan berupa senyawa. Fungsinya adalah untuk memerangi efek negatif yang berasal dari radikal bebas. Fenol disebut juga asam karbolat, berupa zat kristal memiliki bau khas dan tidak berwarna. Etanol, tidak lain adalah alkohol murni yang tidak berwarna, mudah menguap, dan terbakar.

Semoga semakin banyak ilmuwan berkolaborasi dengan pemilik modal, untuk melakukan penelitian aplikatif terhadap pemanfaatan Huek di masa mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun