Dari sini, anak belajar bahwa dalam hidup ini kita akan mengalami dua hal ini, memberi dan menerima. Kebiasaan untuk memberi dan menerima, juga dibudayakan di sekolahnya. Saat menerima, anak harus mengucapkan kata terima kasih.Â
Kadang lucu. Ketika anak saya memiliki dua permen, ia akan berlari-lari dan memberikan satu permen kepada ibu gurunya, lalu mengajak ibu guru membuka bungkus permen dan memakannya sambil bercerita. Selang beberapa hari, gurunya akan membalas kebaikannya. Mengajak bercerita, sambil memberinya sebuah permen. Ketika pulang rumah, anak saya akan menceritakan kebaikan-kebaikan gurunya.Â
"Tadi Tito dikasih permen sama ibu Guru. Tito senang sekali. Dan ibu gurunya baik sekali sama Tito. Ibu Guru juga kasih permen ke Tito punya kawan," celoteh si kecil.
Dari anak yang masih TK A ini, kami orang tua pun belajar untuk memiliki hati yang tulus ketika memberikan sesuatu. Tanpa pamrih, tidak mengharapkan balas jasa. Apalagi berharap agar nilai akademik anak-anak kita di-mark up melebihi hasil yang diperolehnya, dinaikkan ke kelas berikutnya atau diluluskan. Jangan sampai, hadiah yang kita berikan terindikasi sebagai suap.Â
Hadiah untuk Guru merupakan salah satu cara mengucapkan terima kasih.Â
Banyak cara untuk mengucapkan terima kasih kepada guru. Hal utama yang dilakukan sebagai orang tua adalah membimbing anak untuk belajar dengan teratur di rumah. Anak kami yang masih TK, belum mandiri dalam hal belajar dan melakukan kegiatan-kegiatan lain. Karenanya, selain belajar secara teratur, anak juga didampingi untuk mengerjakan tugas dari guru sehingga ia terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah.Â
Selain membimbing anak di rumah, kami sebagai orang tua juga membangun komunikasi yang baik dengan guru kelasnya. Menginformasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi di rumah, atau sebaliknya guru kelas menyampaikan kendala yang dihadapi oleh anak di sekolah. Di sini terjadi pertukaran informasi tekait dengan tumbuh kembang anak, baik di rumah maupun di sekolah.
Tidak memberikan hadiah pada guru juga tidak apa-apa. Guru yang baik, tidak mengharapkan hadiah. Mereka mendidik anak untuk ikut menyiapkan masa depan anak-anak kita. Mereka kelak akan menjadi begitu bangga, ketika mendengar atau menyaksikan bahwa anak yang dididik di sekolah telah menjadi orang yang sukses.Â
Namun memberi hadiah pada guru juga tidak dilarang. Sebagai salah satu tanda ucapan terima kasih kita kepada para guru yang telah mendidik anak-anak kita. Ikut membentuk karakter anak-anak dalam perjalanan hidup mereka.Â
Terima kasih guru, terima kasih pendidik. Tuhan memberkati setiap langkahmu.Â