Kalau tidak, kenek akan berteriak, "habis...habis...habis..."lalu semua penumpang tersisa pun turun untuk mencari angkutan lain. Ah, Metrominiku. I hate you but I love you!!!
Ada pengamen tukang paksa
Terdapat banyak pengamen dengan ciri khas masing-masing. Ada pengamen tunggal, duet, hingga grup kecil. Umur pun bervariasi, mulai dari anak-anak, remaja,dan dewasa. Pria, wanita, juga waria.Â
Alat musik pun bervariasi. Gitar plus harmonika, okulele. Anak-anak sering menggunakan tutup baterai yang dipaku pada kayu, lalu dibunyikan dengan cara digoyang seperti alat tamborin.Â
Beberapa penyanyi membawakan lagu-lagu kenangan atau hits dengan baik sehingga seringkali mengundang penumpang untuk ikut bernyanyi.Â
Penyanyi model ini, biasanya panen simpati penumpang. Apalagi berperilaku sopan. Hampir semua penumpang akan rela berbagi rezeki dengan pengamen tipe ini.
Ada lagi tipe pengamen lain. Mengawali aksinya dengan pidato yang intinya butuh partisipasi para penumpang untuk memberi sedikit uang buat makan. Sebab ia baru saja keluar dari penjara. Daripada mencuri dan masuk penjara lagi, lebih baik ia mengamen.Â
"Seratus, lima ratus, atau seribu rupiah, tidak akan membuat Anda miskin". Lalu mulai bernyanyi sesuka hati sambil mengulurkan topinya kepada setiap penumpang. Model ini yang sering membuat penumpang dongkol setengah mati.
Gepeng dan pemalak naik turun