Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Memori Metromini Jakarta

27 Juni 2022   02:00 Diperbarui: 28 Juni 2022   05:51 1977
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak sekali hal-hal yang begitu menjengkelkan ketika menumpang Metromini ini. Namun, kejengkelan tersebut hanya sesaat. Besoknya, gunakan lagi. Ya, benci tapi rindu.

Rongsokan metromini ibarat habis manis sepah dibuang. Dok Ajeng Ulfiana/Katadata
Rongsokan metromini ibarat habis manis sepah dibuang. Dok Ajeng Ulfiana/Katadata

Berikut ini, hal-hal yang membuat saya membenci Metromini saat itu:

Supirnya ugal-ugalan, keneknya bawel

Nyalib sana, nyosor sini. Asal ada peluang, melaju dengan kencang. Sambil sesekali si abang sopir menyeka keringatnya dengan handuk kecil yang dililitkan pada leher. Sementara, keneknya berteriak sepanjang jalan, menyebutkan rute-rute yang dilalui Metromini. 

Tak puas dengan teriakannya, si kenek pun berpaling ke dalam bus. "Geser-geser, dalam-dalam, tengah kosong", tak bosan-bosannya kenek menyuruh penumpang.

Lalu, penumpang yang patuh akan bergerak mengikuti perintah yang mirip omelan itu. Sementara penumpang lain, pura-pura tak mendengarnya. Ogah bergerak.

Jago ngetem dan suka memindahkan penumpang

Metromini, terkenal pula sebagai bus yang rajin ngetem. Jangan berharap, segera berangkat setelah Anda naik. Setiap penumpang yang ingin naik, pasti dinaikkan, sekalipun sudah berjubel. 

Naasnya lagi, jika sudah tinggal sedikit penumpang maka kenek akan memindahkan penumpang ke angkutan di belakangnya. 

"A pindah, pindah, pindah". Dan tanpa menunggu lagi, seluruh penumpang akan bergegas turun. Takut ketinggalan, dan harus bayar lagi jika menumpang selain pada bus yang mau menerima penumpang transferan itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun