Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Moko, Warisan Leluhur yang Masih Terawat di Pulau Pura Alor

17 Juni 2022   09:43 Diperbarui: 18 Juni 2022   06:07 2207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tarian selamat datang dari masyarakat Pulau Pura diiringi musik gong. Dok pribadi

Tentang kehadiran Moko di Alor dapat dibaca di Museum 1.000 Moko bagi Generasi Muda Alor.

Melihat dari Dekat Moko di Rumah Adat Tabi'e Pura

Karena memiliki nilai yang tinggi, maka hampir setiap keluarga memiliki Moko ini. Tentu saja dalam jumlah yang berbeda-beda, tergantung kemampuan keluarga. Jika ingin melihat Moko dan benda pusaka lainnya, kita dapat berkunjung ke Museum Seribu Moko di Kalabahi, Alor. Museum ini adalah karya mantan Bupati Ans Takalapeta, periode 2003-2013.

Tampilan situs rumah adat Tabi'e di Desa Pura Selatan, Kec. Pulau Pura, Kab. Alor, NTT. Dok pribadi
Tampilan situs rumah adat Tabi'e di Desa Pura Selatan, Kec. Pulau Pura, Kab. Alor, NTT. Dok pribadi

Jika ingin melihat yang lebih sederhana tetapi terlihat alami, pengunjung bisa ke Pulau Pura. Pulau ini berada di antara Pulau Alor dan Pantar. Memiliki 6 desa. Di sana, di Pura Selatan, kita akan menemukan rumah adat Tabi'e yang telah dijadikan sebagai situs oleh Pemkab setempat.

Rumah adat berupa situs ini terlihat sangat kecil. Di dalam dan di luar, terlihat tidak terawat. Tidak ada kotak sumbangan yang diletakkan di sekitar. Pun tidak ada karcis ketika berkunjung ke sana.

Ada tiga benda yang menjadikan rumah adat ini sebagai situs. Dua benda diletakkan di dalam dan satunya lagi digetakkan begitu saja di luar rumah adat.

Moko dan Gong besar disimpan di dalam rumah adat. Merupakan benda pusaka milik salah satu suku yang mempunyai rumah adat Tabi'e di Pura Selatan. Kedua benda ini tidak bisa dibersihkan setiap saat. Harus ada upacara tertentu barulah benda-benda pusaka ini dibersihkan.

Gong besar milik rumah adat Tabi'e, Pulau Pura Alor. Dok pribadi
Gong besar milik rumah adat Tabi'e, Pulau Pura Alor. Dok pribadi

Di luar rumah adat, ada satu pucuk meriam kuno yang tergeletak di sana. Konon, meriam tersebut adalah milik penjajah yang berhasil direbut oleh masyarakat di sana. Dan hingga ini, meriam ini hanya dapat ditemukan di rumah adat Tabi'e Pura.

O, ya ketika kita berkunjung ke sana, penduduk juga sering menyambut tamu dengan tarian lego-lego diiringi musik gong asli Alor. Tua dan muda, akan menari dengan selendang buatan mereka menyambut tamu dan mengalungkannya pada tamu sebagai tanda persahabatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun