Bagaimana sikap dan tindakan kita ketika muncul api yang tidak kita kehendaki? Yang pertama, memikirkan pertolongan pertama saat munculnya api yang tak dikehendaki itu.
Banyak dari kita, masih menyepelekan alat dan bahan yang perlu disiapkan di lokasi dimana kita sering menyalakan api. Misalnya di dapur, tidak ada karung basah untuk mengantisipasi api yang sewaktu-waktu bisa menyambar apa saja yang mudah terbakar.
Fire Extinguisher, atau yang dikenal dengan nama APAR (Alat Pemadam Api Ringan) yang dipsang di beberapa tempat di kantor pun jarang dicek. Apakah masih berfungsi dengan baik, sudah lewat mas daluarsanya atau belum.
Yang kedua,tentu saja tidak boleh panik saat ada api. Di lingkungan sekitar kita, biasanya api muncul dari titik tertentu yang tidak langsung berada dalam kondisi yang mengerikan. Â Kecuali reaksi-reaksi dasyat seperti ledakan akibat bahan-bahan kimia di pabrik dan sebagainya.
Yang ketiga, jika tidak bisa mengatasi api maka sebaiknya pergi meninggalkan api tersebut dan meminta pertolongan. Tentu saja berusaha untuk memperingatkan orang-orang di sekitar untuk ikut menyelamatkan diri.
Jika di kantor, maka alarm kebakaran pun hendaknya diperhatikan dan karyawan sudah terbiasa untuk mengenal beberapa jenis bahaya lewat sirene tersebut.
Dan, nenek bilang: Bermain air basah, bermain API HANGUS. Secara harafiah, mari kita berhati-hati dengan api.Â
Referensi:
1. https://www.kompas.com; Apa Itu Teori Segitiga Api?; 06/07/2021, 20:46 WIB
2. https://www.kompas.com; Kapan Manusia Purba Mulai Mengenal Api?; 04/08/2021, 10:00 WIB