Di Mimika, Ganjar disambut oleh para mahasiswa dan orang tua yang anak-anaknya sekolah atua kuliah di Jawa Tengah. Mereka senang, karena Ganjar dinilai memperhatikan para mahasiswa yang sedang belajar di Jawa Tengah.
Pada bulan Oktober 2021, Ganjar juga mengunjungi Ternate, Provinsi Maluku Utara. Kunjungan ke Ternate, dilakukan dalam rangka mendampingi utusan Jawa Tengah yang akan tampil di Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) ke-26 yang diselenggarakan di Ternate, Maluku Utara.
Memanfaatkan momentum untuk memperlebar rasa simpati dari masyarakat. Kira-kira demikian yang terpikirkan oleh beliau. Di Ternate, Ganjar mengaku sangat senang bertemu dengan warga Jawa yang sudah puluhan tahun menetap di Ternate.
Sumatera, nampaknya menjadi fokus kunjungan Politisi PDI-P ini. Selain Provinsi Sumatera Utara, Ganjar Pranowo sudah berkunjung ke Lampung pada bulan Januari 2022. Cukup banyak agenda kunjungan yang dilakukan di Lampung.
Namun yang paling menonjol, adalah berkunjung kepada kerabatnya asal Jawa yang telah lama bermukim di Provinsi Lampung. Juga bertemu dengan tokoh adat setempat. Bisa jadi, untuk meminta ‘restu’ dalam rangka mengikuti pencalonannya dalam Pilpres 2024 nanti.
Meskipun masih dibantah bahwa lawatannya ke daerah lain terkait dengan agenda politik, beberapa media malah menulis dengan jelas. Tribunnews.com mengangkat kunjungan ke Lampung dengan topik: “Bakal Calon Presiden Mulai Kunjungan ke Daerah: Ganjar ke Lampung, Anies ke Makassar”.
Pendekatan Ganjar pada 3 mesin politik
Ada tiga mesin politik yang didekati oleh Ganjar Pranowo saat ini. Pertama, Keluarga. Dalam setiap kunjungannya ke daerah lain, Ganjar selalu bertemu dengan ‘keluarga besar suku Jawa’ yang ada di daerah tersebut.
Dari kunjungan-kunjungan ini, kerabat bersuku Jawa dapat mengenalkan Ganjar kepada masyarakat lain yang ada di daerah itu. Dan diharapkan, popularitas dan elektabilitas Ganjar akan semakin meningkat pada survey mendatang, yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey.
Pendekatan kedua, Ganjar ingin mendekat pada pemerintah dan jajaran birokrasi daerah lain. Ketika pemerintah daerah membuka ruang baginya, maka dukungan diharapkan mengalir pula dari masyarakat pemilih.