Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Migor Langka Mendadak Muncul dengan Harga Fantastis

21 Maret 2022   12:11 Diperbarui: 21 Maret 2022   16:27 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Migor mendadak muncul setelah HET dihapus. Dok Tribunnews.com

Hiruk-pikuk langkanya minyak goreng sawit, diikuti dengan kenaikan harganya yang signifikan di Indonesia masih menjadi salah satu trending topik. Buah dari pencabutan Permendag RI Nomor 06 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit. Tak hanya emak-emak yang ribut-ribut. Seluruh elemen bangsa pun menyayangkan kondisi ini.

Namun ungkapan 'rasa sayang' ini berbeda kadar. Masyarakat dengan keterbatasan ekonomi merasa beban hidup semakin berat di tengah kondisi keuangan mereka yang belum pulih akibat pandemi Covid-19. Kelompok lain malahan 'nyinyir' pada emak-emak yang berburu minyak goreng.

Bahkan baru-baru ini, Megawati Soekarnoputri yang adalah Presiden RI ke-5 ini ikut mengungkapkan perhatiannya.  Akan tetapi, ucapan petinggi  PDIP ini malah menuai protes masyarakat Indonesia sebab Bu Mega lebih banyak menyalahkan emak-emak. Seolah-olah emak-emak ini tidak mampu kreatif dalam mengelola masakan di dapur mereka. Hanya tahu menggoreng dan menggoreng masakan dengan minyak goreng.

Mendag Muhammad Lutfi yang didaulat sebagai pejabar yang paling bertanggung jawab terhadap kisruh migor nasional ini pun mendadak kaget. Migor kembali memadati toko-toko swalayan sesaat setelah HET minyak goreng dicabut dan dinyatakan tak berlaku lagi. Entahlah, kaget benaran atau tidak, hanya beliau yang tahu.

Kali ini, migor tersebut berjejer rapi dengan harga yang baru pula. Harga barunya memang bisa membuat emak-emak melongo. Hasil penelusuran Kompas per Sabtu, 19 Maret 2022 pada Indomaret dan Alfamart misalnya, tercatat harga migor ukuran 1 liter termurah adalah Migor Amanda (Indomaret) dan Tropikal poch (Alfamart), yaitu Rp 20.000,00. Sedangkan harga tertinggi ada pada migor Tropikal kemasan, Rp 26.100,00. Artinya, terjadi kenaikan sebesar 43% hingga 86% dari HET sebelumnya.

Migor ukuran 2 liter pun sama saja. Harga terendah adalah migor Alfamart, Rp 40.900,00 dan tertinggi ada pada migor Tropical kemasan yang dijual oleh Indomaret, yaitu Rp 51.700,00. Untuk harga 2 liter ini, rata-rata mengalami kenaikan antara 46% hingga 86% apabila berpatokan pada HET sebelumnya, Rp 14.000,00/liter.

Daftar harga migor di Indomaret dan Alfamart setelah HET dihilangkan. Sumber: kompas.com (diolah)
Daftar harga migor di Indomaret dan Alfamart setelah HET dihilangkan. Sumber: kompas.com (diolah)

Bukan Salah Emak-Emak

Saat HET minyak goreng belum dicabut, emak-emak rela antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan satu liter minyak goreng. Para pemilik produk dan kelompok yang 'peduli' dengan emak-emak, tetiba muncul sebagai pahlawan untuk menjual barang ini dengan harga yang diberi label tambahan 'Murah'. Padahal, tetap jualan bukan memberi secara gratis. 

Ketika mendengar info 'Murah' maka emak-emak yang menjadi pengelola dapur keluarga ini pun serta-merta berburu ke sana. Mereka rela menempuh jalan yang lumayan jauh hanya untuk seliter minyak goreng. Emak-emak ini tak peduli, berapa waktu yang dihabiskan dalam proses antrian hanya untuk membawa pulang produk incarannya.

Tidak semua emak-emak sih. Keluarga berkategori mampu, tidak akan melakukan kegiatan tersebut. Antri berjam-jam hanya untuk mendapatkan satu kemasan minyak goreng. Kenaikan harga, masih tidak berpengaruh terhadap pengaturan ulang pengeluaran bulanan rumah tangga mereka. Dan karenanya, kelompok yang merasa tidak kena dampak ini lebih banyak memilih diam. Tak bersuara. 

Bisakah Presiden Me-reshuffle Mendagnya?

Tentu saja bisa. Presiden dengan hak prerogatifnya dapat mengangkat dan memberhentikan para menteri setiap saat. Dengan pertimbangan dan Untuk apa dipertahankan jika tak becus bekerja? Bukankah mereka dilibatkan untuk menyukseskan janji-janji Politik dari Presiden saat berkampanye?

Lebih dari itu, tentunya harus bisa berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan seluruh elemen masyarakat Indonesia. Bukan sebatas pada kelompok dan kroni-kroninya.

Lagi pula, bukan hanya persaoalan Minyak goreng. Persoalan kedelai secara nasional pun belum dapat diatasi dengan baik.

Dalam kondisi carut-marut seperti ini, harapan setiap warga tentu saja ditujukan kepada pemimpin mereka. Pemimpin yang mampu membawa rakyatnya keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Pemimpin yang berani mengubah suatu kebijakan sesuai dengan kewenangan yang melekat padanya.

Harapan kami, warga kecil ini adalah tetap bertahan hidup dalam kondisi yang serba terbatas. Kami tak berharap untuk mendapatkan berbagai bantuan langsung. Tetapi lebih pada bagaimana menciptakan iklim yang kondusif bagi kami untuk berusaha. Menjadi nyaman di rumah sendiri.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun