Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Potret Kebun Kopi Petani Bukit Jambi Way Kanan

28 Februari 2022   12:18 Diperbarui: 1 Maret 2022   08:50 3168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman kopi petani Bukit Jambi yang dipangkas dan dirawat. Dokumentasi pribadi

Menanti Sentuhan Pemerintah Way Kanan

Kondisi perkebunan yang demikian, menanti sentuhan dari Pemdanya sendiri. Dan nampanya Pemda pun tak sekadar menjadikan kopi sebagai program unggulan daerahnya tanpa suatu usaha.

Agar meningkatkan kualitas sekaligus memacu kuantitas buah kopi sewaktu panen, maka Pemerintah Kabupaten Way Kanan melaksanakan beberapa program terjun langsung ke petani. Beberapa di antaranya adalah melakukan pelatihan model Training of Trainers, demplot tanaman kopi, dan promosi produk kopi.

Petani Bukit Jambi dilatih untuk jemur buah kopi pilihan di atas para-para. Dokumentasi pribadi
Petani Bukit Jambi dilatih untuk jemur buah kopi pilihan di atas para-para. Dokumentasi pribadi
Training of Trainers dilakukan untuk mempersiapkan petani sebagai pelatih. Pendekatan petani ke petani (FtoF), akan lebih intensif karena antara petani pendamping dan yang didampingi tidak terikat akan waktu dan dilakukan langsung di kebun dengan menggunakan bahasa dan metode yang lebih sederhana.

Demplot dilakukan secara penuh. Mulai dari persiapam lahan, pemilihan bibit unggul, penanaman dan perawatan tanaman kopi. Dengan melakukan demplot, petani atau siapa saja yang ingin belajar tentang teknik bertanam kopi dapat mempelajarinya. Tiga lokasi demplot seluas 30 ha, masing-masing 10 ha di Banjit, Kasui, dan Rebang Tangkas. 

Agar produk kopi milik masyarakat Way Kanan semakin digemari, maka Pemda juga melakukan gerakan minum kopi bersama. Juga menggalakkan kegiatan-kegiatan pelatihan bagi UKM pengrajin produk kopi, baik kopi biji maupun kopi bubuk bermerek. 

Selain Pemda setempat, beberapa lembaga lain pun terlibat dalam pendampingan terhadap petani, seperti PT BWKM. Pendampingan ini dilakukan sebagai bagian dari penguatan kapasitas petani, peningkatan pengetahuan dan prkatik teknis pertanian dan pemasaran komoditas milik petani. 

Demikian sekelumit potret kebun kopi milik petani di Way Kanan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun