Survey menarik ini dapat dibaca dalam http://lipi.go.id/berita/peningkatan-sampah-plastik-dari-belanja-online-dan-delivery-selama-psbb/22037
Mengurangi dan Memilah Sampah Kita
Sampah memang sulit dipisahkan dari kehadiran manusia. Selalu ada sisa atau bekas pembungkus produk yang tak dipakai. Sebagian orang masih beranggapan, sampah ya sampah. Semua barang yang tak terpakai, disimpan saja di tempat sampah dan selesai.Â
Padahal andai kita mau ikut peduli tentang gerakan pengurangan sampah, bisa kita lakukan sekali pun kelihatannya kecil.Â
Mari kita mulai dari berpikir untuk mengurangi penggunaan kantong plastik belanjaan. Dewasa ini, lumayan banyak orang yang sudah membawa tas belanja ke pasar atau super market.Â
Jadi tak perlu membungkus barang belanjaan dengan kantong plastik dari tempat belanja. Tindakan mereka ini, bukan karena ada pemberlakuan pembelian kantong belanjaan tetapi mereka sudah berpikir dan bertindak untuk turut mengurangi sampah plastik.Â
Selain mengurangi sampah plastik, tindakan memilah-milah sampah pun dapat kita lakukan. Pembungkus minuman berupa gelas plastik, botol-botol air mineral, dapat digunakan untuk menanam sayuran dan bunga. Tak perlu malu menggunakan yang bekas. Bahkan jika diberi sentuhan seni, maka akan terlihat keren.Â
Sampah organik selayaknya dipisahkan dari anorganik dan limbah B3. Bungkusan-bungkusan dari kertas, kardus dapat dicincang-cincang kecil, Â dicampur dengan cincangan dedaunan dari halaman rumah untuk dibuat jadi kompos. Murah, tapi memiliki manfaat yang besar. Untuk mengurangi sampah, juga hasil pengomposan dapat dipakai untuk tanaman di pekarangan rumah.Â
Hari ini kita memulai dari yang kecil. Besok dan lusa kita akan mudah untuk melakukan perkara yang lebih besar.Â
Mari berjuang bersama-sama mengurangi sampah di sekitar kita.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H