Dunia ini panggung sandiwara, ............, peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak; peran bercinta bikin orang mabuk kepayang; dunia ini penuh peranan; dunia ini bagaikan jembatan kehidupan. Demikian potongan syair lagu panggung sandiwara yang legendaris itu.Â
Orang yang mabuk cinta, seringkali dibilang mabuk kepayang. Sampai-sampai di beberapa lagu ada syair lagu mabuk kepayang seperti lagunya Ahmad Albar dan kawan-kawan, "Panggung Sandiwara" yang juga dipoulerkan oleh alm. Nike Ardila dan Nicky Astria. Seperti apa ya kepayang itu?
Hari ini kami berkunjung ke rumah Abah Ruchayat, salah satu sesepuh yang tinggal menetap di Bukit Jambi. Bukit Jambi adalah salah satu dusun yang terletak tidak begitu jauh dari jalan trans Sumatera yang menghubungkan Provinsi Lampung dan Sumatera Selatan.Â
Saat berkunjung, ibu Rosminah sedang menjemur sesuatu. "Lagi menjemur kepayang nih," kata si ibu sambil matanya tak lepas dari buah-buah kepayang yang dihamparkan di atas bale-bale.Â
"Wah, buah apaan bu, kok baru dengar ada buah kepayang ya?" sahutku sambil ikut berjongkok mengamati buah yang terlihat seperti batu itu. Lalu dengan antusias si ibu bertanya lagi, "pernah makan rawon gak? Kalau pernah, yang biasa berwarna hitam", lanjut bu Rosminah.Â
Ah, mengerti saya bu. Lalu dalam sekejap, mengalirlah cerita beliau tentang buah kepayang alias kluwek, keluwek, kluwak, picung, atau pucung. Tapi awas, daging buahnya tidak boleh dimakan. Bisa membuat si pemakan jadi mabuk. Mabuk kepayang, kepala terasa pusing dan gelisah.Â
Mungkin karena itulah, maka orang yang lagi kasmaran alias mabuk asmara dibilang mabuk kepayang. Ah, barangkali yang pernah kasmaran bisa menceritakan jika lagi dirundung asmara: gelisah tak karuan.Â
Pohon kepayang tumbuh liar atau dipelihara secara tidak intensif oleh pemiliknya. Pohonnya besar, tingginya bisa mencapai puluhan meter. Buahnya berbentuk lonjong dan besar. Permukaannya kasar dan keras dan kulit buahnya berwarna abu-abu kecoklatan.Â
Di dalam lapisan kulit, terdapat buah yang dalam kondisi mentah masih berwarna putih. Dari literatur mengungkapkan, biji mentah inilah yang  memabukkan karena mengandung sianida yang tinggi. Namun jika sudah terbiasa mengolahnya, maka buah ini akan berubah dari racun menjadi buah yang membuat masakan seperti rawon menjadi enak, gurih dan berwarna gelap.Â
Masih menurut Ibu Rosminah, setelah dijemur buah ini harus diperam dulu dan direbus untuk menghilangkan racunnya. Â Yang tertarik bisa melihat cara pengolahan kepayang secara lengkap di berbagai literatur, salah satunya dalam link ini: https://www.youtube.com/watch?v=Y0hOjrQiiJU.
Selamat menikmati buah kepayang. Semoga tidak mabuk kepayang saat menikmati kepayang ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H