Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Kasus Lapas Sleman Bukan Dendam Antaretnis

24 Maret 2013   20:10 Diperbarui: 24 Oktober 2022   07:38 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Korban Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta (dok foto: liputan6.com)

Peristiwa terbunuhnya 4 orang asal NTT dalam penyerangan Lapas Cebongan Sleman-Yogyakarta pada Sabtu (23/03/2013), masih menyisakan cerita pilu. Juga goresan luka mendalam bagi keluarga dan juga bagi mereka yang memiliki hati nurani. 

Memang, disesalkan dan tidak dibenarkan bahwa pengeroyokan yang dilakukan oleh ke-4 orang ini terhadap Sertu Santoso pada hari Selasa (19/03/2013) hingga tewas, harus mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini.

Dalam berbagai media cetak dan elektronik, diberitakan bahwa ke-4 korban berasal dari Provinsi NTT. Pada waktu yang relatif singkat, berbagai komentar pun bermunculan dan ramai sekali, terutama dalam status-status di facebook dan twitter. 

Mulai dari yang mengutuk, menyalahkan ketidaksigapan aparat Lapas sampai pada perkiraan ada 'permainan' di antara para penyerang dan para penjaga sehingga hanya keempatnya yang terbunuh dalam perisitiwa penyerangan lapas tersebut.

Sentimen kedaerahan tentu saja ada, termasuk saya. Tetapi pikiran jernih hendaknya lebih diutamakan dalam melihat kasus ini. Untuk warga NTT yang tinggal di bumi Flobamora tercinta, kita memang  berduka atas 'matinya' perlindungan terhadap warga negara Indonesia. 

Meskipun demikian, kita tidak boleh melakukan ajakan atau tindakan yang sifatnya anarkis dan menyerang etnis lain yang berada di bumi NTT. Banyak saudara-saudari kita yang saat ini berada di luar NTT, khususnya di Yogyakarta.

Yogyakarta, adalah kota yang sudah lama menjadi tujuan kaum muda NTT untuk menuntut ilmu. Hingga kini, kota ini tetap memiliki daya tarik tersendiri buat pemuda dan pemudi NTT.  Salah satu pusat kegiatan, biasa dipusatkan di asrama NTT Yogyakarta. Bahkan keempat jenasah yang tertembak dalam penyerangan Lapas Sleman juga disemayamkan di asrama ini. 

Para penghuni sadar dan was-was, jangan sampai penyemayaman sementara di sana menimbulkan masalah baru, penyerangan orang-orang tak bertanggung jawab ke sana. 

Kasus penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman mendapat sorotan (dok foto: merdeka.com)
Kasus penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman mendapat sorotan (dok foto: merdeka.com)

Perlu diingat, sebagai saudara seasal, para penghuni asrama dengan tulus akan memberikan penghormatan yang layak bagi jenasah yang ada, sebelum diberangkatkan ke tempat asal mereka untuk kemudian disemayamkan dalam tempat peristirahatan yang kekal.

Jika etnis NTT bisa menerima semua ini dengan ikhlas dan tidak melakukan tindakan anarkis yang menjurus pada pertikaian antaretnis, maka diharapkan agar etnis lain pun bersikap yang sama sehingga tidak ada  pihak ketiga yang memancing di air keruh.

Jangan kita memandang perisitiwa ini sebagai pertikaian antaretnis tetapi adalah kasus pelanggaran hukum yang tentu saja penyelesaiannya melalui jalur hukum, bukan melalui 'penghakiman massa' .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun