Peristiwa terbunuhnya 4 orang asal NTT dalam penyerangan Lapas Cebongan Sleman-Yogyakarta pada Sabtu (23/03/2013), masih menyisakan cerita pilu. Juga goresan luka mendalam bagi keluarga dan juga bagi mereka yang memiliki hati nurani.Â
Memang, disesalkan dan tidak dibenarkan bahwa pengeroyokan yang dilakukan oleh ke-4 orang ini terhadap Sertu Santoso pada hari Selasa (19/03/2013) hingga tewas, harus mendapatkan hukuman setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia ini.
Dalam berbagai media cetak dan elektronik, diberitakan bahwa ke-4 korban berasal dari Provinsi NTT. Pada waktu yang relatif singkat, berbagai komentar pun bermunculan dan ramai sekali, terutama dalam status-status di facebook dan twitter.Â
Mulai dari yang mengutuk, menyalahkan ketidaksigapan aparat Lapas sampai pada perkiraan ada 'permainan' di antara para penyerang dan para penjaga sehingga hanya keempatnya yang terbunuh dalam perisitiwa penyerangan lapas tersebut.
Sentimen kedaerahan tentu saja ada, termasuk saya. Tetapi pikiran jernih hendaknya lebih diutamakan dalam melihat kasus ini. Untuk warga NTT yang tinggal di bumi Flobamora tercinta, kita memang  berduka atas 'matinya' perlindungan terhadap warga negara Indonesia.Â
Meskipun demikian, kita tidak boleh melakukan ajakan atau tindakan yang sifatnya anarkis dan menyerang etnis lain yang berada di bumi NTT. Banyak saudara-saudari kita yang saat ini berada di luar NTT, khususnya di Yogyakarta.
Yogyakarta, adalah kota yang sudah lama menjadi tujuan kaum muda NTT untuk menuntut ilmu. Hingga kini, kota ini tetap memiliki daya tarik tersendiri buat pemuda dan pemudi NTT. Â Salah satu pusat kegiatan, biasa dipusatkan di asrama NTT Yogyakarta. Bahkan keempat jenasah yang tertembak dalam penyerangan Lapas Sleman juga disemayamkan di asrama ini.Â
Para penghuni sadar dan was-was, jangan sampai penyemayaman sementara di sana menimbulkan masalah baru, penyerangan orang-orang tak bertanggung jawab ke sana.Â
Perlu diingat, sebagai saudara seasal, para penghuni asrama dengan tulus akan memberikan penghormatan yang layak bagi jenasah yang ada, sebelum diberangkatkan ke tempat asal mereka untuk kemudian disemayamkan dalam tempat peristirahatan yang kekal.