Tahun ini terhitung sekitar 2 tahun 9 bulan yak, bener nggak sich?Â
Saya mulai menjadi karyawan baru diperusahaan baru di bulan Oktober 2015, sebagai karyawan baru pasti dibulan pertama kedua sangat berat karena menanggung bulan pertama sambil menunggu gajian pertama, dan menanggung di bulan kedua dengan mengantikan pengeluaran dibulan pertama dan dibulan seterusnya.
Jujur saja, saya dengan Ijazah Diploma-III, dengan upah gaji yang sekarang 2018 terhitung UMR, standart UMR Jakarta sekitar 3,6 Juta, benar nggak sich???Â
Ditahun 2015 UMR Jakarta berapa??
Dengan gaji segitu jujur untuk keluar bantu kebutuhan dirumah saya masih belum cukup tapi saya tidak ada tanggungan apa-apa, saya tidak menanggung biaya asuransi, biaya kebutuhan rumah, hanya pengeluaran pribadi saja, terlebih lagi saya tidak punya kendara pribadi, setiap hari saya mengandalkan Grab atau Gojek dan dengan menggunakan promo untuk lebih berhemat dan saya bersyukur, saya berpikir untuk menabung setahun bisa terkumpul 10 juta. How??
Dulu cara saya menabung bisa dibilang kurang kuat komitmennya.. Sebulan sejuta, justru malah buat saya menjadi menyepelekan, akh.. sudah nabung sebulan sejuta, kalau saya shopping gope toh masih ada gope ditabungan, begitu pikir saya, dan akhirnya tabungan NOL. hehe..
Saya mulai googling, baca-baca artikel dan ketemu artikel dimana nabung sehari = seribu. Setelah saya baca, saya coba buat rangkap plan tabungan saya dengan cara sehari seribu dan diminggu berikutnya berkelipatan, saya pikir cara nabung ini tidak berat juga malah berbalik melegakan buat saya.
contoh saja :
Ditahun 2017 : Setahun mencapai Rp 9.646.000,-
Ditahun 2018 : Setahun mencapai Rp 9.698.000,-
Keuntungan dari menabung cara seperti ini, melebihi target malahan.Â
Perhitungan 2016 saya sampai bisa beri upah saya berapa % ke orang tua saya, saya bisa memasang behel di dokter gigi, berobat sampai harus chek-up rontgen pun masih guna uang saya, beli kado natal sampai beli apapun itu guna uang sendiri tanpa sesenpun saya guna uang orang tua.
Perhitungan 2017 pun saya bisa dalam setahun travel di negeri sendiri saja, tiap ada tanggal merah.
Di perhitungan 2018 ini, kalau dilihat kembali perhitungannya sampai bulan ini hanya mencapai perkiraan Rp 3.472.000,- tapi saya mampu membantu biaya rumah sakit, masih bisa kuliner dan masih mampu terbeli satu motor beat secara chas ( No Credit ), padahal masih pertengahan tahun, dan masih ada sedikit uang yang bisa saya depositkan.Â
God so Great. Thank you so much God.Â
Saya tidak menyangka jika bisa mencapai diluar batas perkiraan ini. Kalau secara logika mungkin nggak? nggak. Tapi saya membuktikan itu.Â
Kalau dari teman saya, jika ingin menabung bisa cara lain juga.
Dengan cara, hanya menggunakan uang makan plus uang transport saja, gaji pokok utuh untuk tidak digunakan. Lumayan juga.Â
Dari saya hitung untuk makan siang di kantor plus ongkos pergi-pulang dengan via grab atau gojek-pun tidak sampai 1,2 juta lha.
Jika benar bisa utuh tidak menggunakan Gapok, keuntungan nabungnya jauh lebih banyak yang didapat pas pertahun.
 Contoh saja :Â
Gapok perbulan Rp 2juta x 12 bulan = Rp 24 juta. Sudah bisa kebeli satu unit motor N-max. Hebat kan???
Jika niat pasti akan tercapai, dan hasil yang didapat tak sia-sia juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H