Keluarga begitu penting dalam membangun kualitas seorang manusia ke depan. William Bennett, pakar pendidikan dalam bukunya Moral Literacy and The Formation of Character: Moral Character and Civil Education in the Elementary School (1991) mengatakan keluarga adalah lingkungan paling afektif dan efektif tempat anak mendapatkan berbagai aspek pendidikan yang mendasar. Apabila keluarga gagal menanamkan kejujuran, keberanian, dan semangat ingin maju, serta kemampuan-kemampuan mendasar lainnya, akan semakin sulit bagi lembaga pendidikan lain memperbaikinya.
Obama pada konferensi pers perdananya tahun 2009 mengungkapkan, “It is not acceptable for children and families to be without a roof over their heads in a country as wealthy as ours.” Apa yang diungkapkan oleh Obama maupun Bennett memiliki esensi yang sama dengan pesan nenek moyang kita. “Mendidik anak laksana memahat di atas batu. Mendidik orang dewasa laksana menulis di atas air.”
Rumah selayaknya ibu dan manusia layaknya seorang anak. Sebagaimana ibu, rumah adalah tempat yang selalu terbuka untuk menerima berbagai aduan kesedihan, ratapan kekalahan, dan luapan kebahagiaan. Rumah pula tempat untuk mendapatkan kasih sayang, tempat kembali, dan pusara yang begitu tenang untuk sejenak melepas berbagai tekanan hidup di luar sana. Tak heran jika rumah menjadi inspirasi Ibu Soed dalam lagunya yang berjudul Tanah Airku: Tetapi kampung dan rumahku/ Di sanalah kurasa senang/ Tanahku tak kulupakan/ Engkau kubanggakan.
Diakui oleh Mia, cerpen yang menurutnya paling menyentuh adalah Rumahku. Dari lirik yang tidak terlalu berat dinikmati, cerpen Rumahku yang termaktub bersama lagu-lagu lain bisa dijadikan sebuah pelajaran memaknai rumah. Bagi Gita, rumah adalah pijakan pertama yang paling besar dalam mengantar dirinya hingga saat ini. Tanpa rumah yang menaungi kehidupannya dan tanpa keluarga yang membesarkannya, ia tak pernah mencapai prestasi seperti sekarang. Tak heran jika begitu dalam ia menuliskan lirik: Ohh aku ingin pulang, bersamamu aku tenang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H