Mohon tunggu...
Gravitasi
Gravitasi Mohon Tunggu... -

- Memunguti keping demi keping kebahagiaan -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sentuhkan Kertas Lakmus di Hatinya ‘tuk Kenali Cinta Si Dia

26 Agustus 2015   20:43 Diperbarui: 26 Agustus 2015   23:26 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asam membuat gigi berkeriut, mengkerutkan nyali, untuk mengenalnya lebih lanjut. Bukan begitu? Bahkan acid ini mampu meluluhkan besi sekalipun, dengan cara korosif (karat). Wah, apalagi terhadap hati ini, yang bukan terbuat dari besi.

2. Adapun andai kertas lakmus cinta bertransformasi menuju warna kebiruan, ini akan mengacu pada sifat cinta yang ‘basa’. Karakternya licin, bagai sabun, bahkan kerap memberi rasa pahit. Ups. Skalanya berada antara 7-14.

3. Ketika indikator kertas penetap kadar kasih ini menunjuk angka tepat di pertengahan skala, yakni pada angka 7, maka karakternya terefleksi sebagai garam, dengan rasa asin gurih.

Bisa jadi melambangkan kesetimbangan, karena tak asam juta tak basa. Hmm, isbat dari cinta yang stabil dan tak berfluktuasi? Hopefully, sih. Apalagi lebih jauh lagi, digambarkan zat senyawa ini mampu menghantarkan listrik (cinta).

  

Telah kau tetapkan kertas lakmus kasih itu, kini celupkan pada kalbu lamaran cintanya. Isbat pun dimulai, perlahan warnanya ‘kan berganti.

Kau temukan, apa ronanya?

Tulisan ini hanya bersifat metaforik belaka, sekadar untuk melipur hati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun