Mohon tunggu...
Binsar Antoni  Hutabarat
Binsar Antoni Hutabarat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, penulis, editor

Doktor Penelitian dan Evaluasi pendidikan (PEP) dari UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Pemerhati Hak-hak Azasi manusia dan Pendidikan .Email gratias21@yahoo.com URL Profil https://www.kompasiana.com/gratias

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mau Tahu Kenapa Covid-19 Jadi Pandemi? Kecerobohan Mendahului Bencana

22 Maret 2020   10:15 Diperbarui: 22 Maret 2020   10:38 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal kemunculan Wabah Covid-19 (nama resmi SARS-Cov-2) banyak yang meremehkan dampaknya. Alasannya adalah mayoritas gejala SARS-Cov-2 ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya. Angka kematian akibat virus ini terbilang rendah  (+/-4%). Itulah sebabnya ketika negara-negara lain berjibaku sekuat tenaga menahan penyebarannya, Indonesia masih santai saja. Pemerintah seolah-olah hanya berusaha menenangkan masyarakat untuk tidak panik menghadapi covid-19.

Pemerintah, melalui kementerian kesehatan kerap hadir di televisi membesarkan hati masyarakat Indonesia dengan petuah-petuah yang jamak kita dengar, Covid-19 itu seperti Influenza biasa, penyakit itu bisa sembuh sendiri. Jaga kesehatan, makan buah-buahan, dan jangan lupa berolah raga. Kita semua akan aman dari covid-19.

Setelah kemunculan tiga orang yang terdeteksi positif terinfeksi Virus Corona di Depok, Pemerintah masih terus membesarkan hati masyarakat, apalagi ketika ketiga orang positif terinfeksi corona itu sembuh. Signal  meremehkan Covid-19 diinterpretasikan sekelompok masyarakat terlihat melalui  pemberian jamu pada korban yang disembuhkan dari corona.

Alasannya adalah untuk memperingati korban corona yang telah disembuhkan untuk tetap menjaga kesehatan dan tidak lagi terular virus corona, tampaknya pemerintah ingin memberikan pesan kepada masyarakat untuk juga menjaga kesehatan sebagai strategi jitu menghindari corona.

Berita tentang dampak covid-19 yang ringan dengan nama resmi SARS-COV-2 bertebaran di berbagai media, tampak seperti meremehkan dampak Covid-19 yang umumnya berdampak ringan pada penderita, apalagi pada banyak kasus mereka yang positif corona tidak meraskan sakit.

Propaganda meremehkan covid-19 terlihat pada paparan yang kerap tayang di media,  korban yang mati karena Covid-19 dibawah 2%, masyarakat tidak perlu panik. Jaga kesehatan, makan buah-buahan, minum vitamin, dan berolah raga. Pada fase ini sudah mulai timbul perdebatan publik, juga tuduhan terkait transparansi penanganan covid 19 dari banyak tokoh politik, dan juga tokoh-tokoh masyarakat.

Himbauan agara tetap tenang dari pemerintah itu ternyata membuat sebagian masyarakat tidak tenang. Apalagi pemerintah belum punya  solusi jitu untuk menangkal penyebaran corona secara sistematis.

Pemerintah hanya menyarankan untuk mereka yang berada dalam kondisi sehat supaya tetap menjaga kesehatannya dengan baik, rajin-rajin cuci tangan dengan sabun, atau gunakan hand sanitizer setelah bersalaman dengan orang yang menunjukkan gejala influenza, atau menyentuh benda-benda yang mungkin menjadi media penyebaran virus corona.

Sedang untuk mereka yang mengalami gejala infuenza, batuk-batuk jika bepergian sebaiknya menggunakan masker, dan masker hanya untuk yang menderita sakit batu-batuk agar tidak menularkan kepada yang sehat, untuk mereka yang sehat tak perlu menggunakan masker.

Kepanikan sebagian masyarakat terlihat dengan raibnya benda-benda yang kerap disebutkan media dapat digunakan untuk pencegahan corona di pasaran, masker dan hand sanitizer menjadi barang langka, demikian juga dengan vitamin C, atau multi vitamin. Memang sebagian masyarakat yang tidak memiliki banyak uang masih tetap tenang, apalagi mereka yang percaya bahwa Covid-19 dampaknya pada korban hanya seperti orang yang terkena Influenza biasa.

Kita tentu tahu, di Indonesia jamak jika dokter kerap mengatakan, kalau influenza tak perlu minum obat, cukup jaga kesehatan yang baik, makan-makanan yang bervitamin, maka penyakit itu akan sembuh dengan sendirinya. Dalam diri kita ada antibodi yang dapat membunuh virus Influenza. Itulah sebabnya masyarakat yang tak beruang tak panik meski masker, hand sanitizer, serta berbagai macam jenis vitamin dan multi vitamin lenyap dari pasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun