Mohon tunggu...
Granito Ibrahim
Granito Ibrahim Mohon Tunggu... Desainer Grafis -

Fotografer jalanan dan penulis fiksi yang moody.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Lelaki Kelabu dan Pohon Diagonal

11 Januari 2017   11:17 Diperbarui: 11 Januari 2017   16:46 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jarum jam menunjuk angka 12, malam, saat Mila melihat bayangan kelabu berkelebat, lalu ambang tidur merayap dari ubun-ubunnya hingga menelusup ke seluruh sel-sel dan syaraf tubuhnya. Seperti mati, namun ada yang bekerja diam-diam pada tubuhnya, sebuah perjalanan menembus alam mimpi.

Seperti angka pada dadu yang bergulir, mimpi tak dapat ditebak. Kadang begitu buruk, membuat napas Mila tersengal-sengal ketika bangun. Kadang sebaliknya, membuat Mila bahagia hingga rasanya tak ingin bangkit dari lelap.

“Hai, kau yang selalu datang tepat waktu...,“ sapa Mila dalam mimpinya.

“Bagaimana kau tahu aku tepat waktu?” jawab lelaki itu seraya tersenyum.

“Begitu aku masuk dalam mimpi, kau senantiasa menunjukkan diri.”

“Aku memang menunggumu. Tapi, kau sadar bahwa ini bunga tidurmu?”

“Jelas, sebab ini bukan nyata.”

“Apa yang membuatmu yakin ini bukan realita?

“Di alam nyata kau tidak pernah ada!”

Pada awalnya Mila terkejut akan kehadiran lelaki itu, bukan karena berwujud seram atau aneh, namun lelaki itu terasa tidak asing lagi. Mila bagai mengenalnya lama entah di mana, entah kapan.

“Tenang Mila, kau tidak perlu takut.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun