Dalam surat Al-Baqarah ayat 283, Allah SWT berfirman, "Dan jika mereka berjumpa dengan orang-orang yang tidak beriman, mereka berkata, 'Kami benar-benar berada bersama kamu. Kami hanya memperolok-olokkan (mereka).'"
4. Ketidaksetiaan Terhadap Janji dan Perjanjian
Munafik cenderung tidak setia dalam memenuhi janji dan perjanjian mereka. Mereka sering melanggar kesepakatan dan tidak memenuhi komitmen mereka.Â
Dalam surat At-Tawbah ayat 77, Allah SWT berfirman, "Sebab itu, mereka lupa kepada (janji) bagian (ganjaran) yang telah dijanjikan kepada mereka oleh Allah. Maka Allah menemui mereka dengan menyebabkan mereka lupa kepada sebahagian perintah-perintah-Nya yang telah diingatkan kepada mereka."
5. Perilaku Membahayakan Umat Muslim
Munafik bisa berperilaku secara langsung atau tidak langsung untuk membahayakan dan merugikan umat Muslim. Mereka memanipulasi situasi dan bergabung dengan musuh-musuh Islam untuk mencapai tujuan mereka sendiri.Â
Dalam surat Al-Ahzab ayat 61, Allah SWT berfirman, "Mereka akan mencoba menimbulkan fitnah, tetapi mereka tidak akan mampu melakukannya melainkan hanya terhadap dirinya sendiri, padahal mereka tidak menyadarinya."
Hadis juga menggambarkan sifat munafik dan memberikan penekanan pada pentingnya menjadi konsisten dalam niat dan tindakan.Â
Rasulullah Muhammad SAW bersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga: ketika berbicara ia berdusta, ketika berjanji ia mengingkari janjinya, dan ketika dipercaya ia berkhianat" (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam Islam, penting bagi setiap individu untuk menghindari sifat munafik dan memperbaiki niat dan tindakan agar selaras dengan prinsip-prinsip keimanan yang kuat dan jujur dalam hubungan dengan Allah SWT dan manusia.
Secara spiritual, seseorang yang terlibat dalam perilaku munafik akan menghadapi konsekuensi di akhirat. Dalam Al-Quran, Allah SWT berbicara tentang siksaan bagi orang-orang munafik.
Contohnya, dalam Surat Al-Baqarah ayat  hypocrites), mereka berada dalam kelompok yang paling buruk." Selain itu, terdapat banyak ayat Al-Quran yang menekankan kecaman terhadap perilaku munafik dan ancaman siksaan yang mungkin dihadapi di akhirat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa sebagai manusia, kita tidak memiliki otoritas untuk memberikan hukuman atau menentukan nasib seseorang di akhirat. Itu adalah wewenang Allah SWT semata.Â