Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

4 Ciri Khas Pantun Jenaka Beserta Contohnya yang Baik dan Benar!

30 Juni 2023   08:44 Diperbarui: 30 Juni 2023   08:46 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay/jarmoluk

Kamu pasti sering mendengar bentuk puisi pendek, bukan? Puisi pendek tersebut disebut dengan pantun.

Pantun merupakan salah satu jenis karya sastra yang terbagi lagi ke dalam beberapa jenis di dalamnya. Salah satu jenis pantun yang sampai saat ini banyak digunakan adalah pantun jenaka.

Walaupun sering kita dengar, tetapi ternyata masih banyak orang yang belum mengetahui tentang makna dari pantun jenaka itu sendiri.

Pantun sendiri adalah sebuah tradisi lisan dari masyarakat Melayu yang kemudian tersebar luas ke berbagai wilayah yang ada di Indonesia. Melayu di sini adalah meliputi daerah seperti seluruh Pulau Sumatera, termasuk juga Padang dan Riau.

Awalnya, pantun adalah bentuk dari karya sastra lisan, tetapi saat ini sudah banyak pantun yang menjelma dalam bentuk tertulis. Pantun juga dikenal ada di dalam sebuah lagu.

Untuk lebih memahami tentang pantun jenaka, ketahui ciri-ciri dari pantun jenaka, yang membedakannya dengan jenis pantun yang lainnya. Simak penjelasannya berikut ini, ya!

Apa Itu Pantun Jenaka?

Pantun jenaka adalah salah satu jenis pantun yang dibuat hanya untuk lucu-lucuan saja. Pantun jenaka mempunyai tujuan untuk menghibur para pendengar dan pembacanya. 

Hal ini karena, kata jenaka sendiri mempunyai arti lucu. Jadi, dapat dikatakan bahwa pantun jenaka adalah pantun yang bersifat lucu.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa pantun sendiri sebetulnya lebih mengarah kepada sebuah tradisi dari suku Melayu. 

Jadi, tidak heran kalau dalam pantun-pantun lama, banyak kita temukan bahasa melayu yang mungkin saja terdengar asing untuk sebagian orang.

Ciri-ciri Pantun Jenaka

Pada dasarnya, ciri-ciri pantun jenaka hamper sama dengan ciri-ciri pantun pada umumnya. Lantas, apa saja ciri-ciri pantun jenaka? Berikut ciri-cirinya:

1. Terdiri dari 4 baris

Ciri pertama dari pantun jenaka adalah pantun jenaka berisikan kata-kata yang menarik, yang terdiri dari 4 baris. Sebetulnya, hampir sama dengan jenis pantun pada umumnya, yang membedakannya, baris dalam pantun jenaka ditunjukkan mengarah pada kelucuan atau kejenakaan.

2. Pola sajak a-b-a-b

Ciri kedua dari pantun jenaka adalah pola sajak dalam pantun jenaka adalah a-b-a-b. sajak yang mempunyai bunyi yang sama inilah yang membuat pantun jenaka tidak hanya menjadi lucu, tetapi juga enak untuk didengar atau dibaca.

3. Terdapat sampiran dan isi

Cirinya yang ketiga adalah pantun jenaka mempunyai sampiran serta isi. Akan tetapi, pada bagian sampiran ini, bisa dibilang bagian yang cukup sulit untuk dibuat. Karena dalam membuat sampiran diperlukan kemampuan dalam merangkai kata-kata yang lucu atau jenaka.

Sedangkan pada bagian isi, sudah pasti harus mengandung kelucuan, karena namanya saja pantun jenaka. Walaupun ada kelucuannya, namun isi dari pantun harus tetap meninggalkan pesan kehidupan atau nilai moral di dalamnya.

4. Terdiri dari 8-12 suku kata dalam satu baris

Ciri yang keempat adalah satu baris pantun jenaka mempunyai 8-12 suku kata. Maka dari itu, pada saat membuat pantun jenaka, maka sebisa mungkin kamu harus singkat supaya bisa tetap lucu dan maknanya mudah untuk diterima pendengar atau pembacanya.

Contoh Pantun Jenaka

1. Asam kandis asam Jawa

Satu peti di dalam kereta

Jikalau nenek sudah tua

Hati atuk tetaplah cinta

Pantun jenaka tersebut berarti sebuah rayuan suami kepada sang istri, bahwa walaupun dirinya sudah tua, tetapi sang istri tidak perlu khawatir, karena cinta di hatinya hanyalah kepada sang istri tercintanya.

2. Ikan gabus di rawa-rawa

Ikan belut nyangkut di jaring

Perutku sakit menahan tawa

Gigi palsu loncat ke piring

Contoh pantun jenaka di atas berisi tentang seseorang yang menggunakan gigi palsu, tetapi gigi palsu yang dipasangnya tidak bisa bekerja sama, sehingga copot dan melompat ke piring saat sedang makan.

Itulah ciri-ciri pantun jenaka. Dengan kamu mengetahui dan mengenal ciri dari pantun jenaka, maka kamu juga bisa membuat pantun jenaka sendiri. Kamu juga bisa mempelajari lebih lanjut pantun jenaka dengan menyimak contoh dari pantun jenaka. Selamat mencoba untuk buat pantun jenaka sendiri, ya!

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun