Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Penanggalan Neptu Jawa, Mengenal Penanggalan Kuno Orang Jawa

15 Juni 2023   11:10 Diperbarui: 15 Juni 2023   11:15 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by dihashasanudin on pixabay.com

Dalam penanggalan Neptu Jawa, setiap Pasaran dan hari-hari tertentu dalam siklus memiliki pengaruh yang berbeda, dan ini digunakan untuk memilih hari yang baik untuk berbagai aktivitas, seperti pernikahan, pindah rumah, memulai proyek, dan sebagainya.

Penanggalan Neptu Jawa masih digunakan secara luas di Jawa hingga saat ini, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam praktik keagamaan dan budaya. 

Meskipun telah ada pengaruh penanggalan internasional seperti penanggalan Gregorian, banyak orang Jawa masih mempertahankan tradisi penanggalan Neptu Jawa karena nilai historis, budaya, dan spiritual yang terkandung di dalamnya.


Peralihan Neptu Jawa Ke Penanggalan Gregorian

Peralihan penanggalan Neptu Jawa menjadi penanggalan biasa seperti yang digunakan sekarang ini terjadi selama proses modernisasi di Indonesia pada abad ke-20. 

Penanggalan Jawa tradisional menggunakan sistem yang berbeda dari penanggalan Gregorian yang umum digunakan di dunia barat.

Penanggalan Jawa tradisional, yang juga dikenal sebagai "penanggalan neptu," didasarkan pada perhitungan siklus bulan dan mempertimbangkan berbagai faktor astrologi. 

Sistem ini terkait erat dengan budaya dan kepercayaan Jawa serta digunakan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk dalam penentuan tanggal-tanggal penting seperti pernikahan, upacara adat, dan festival.

Pada awal abad ke-20, pemerintah kolonial Belanda di Indonesia mulai memperkenalkan penanggalan Gregorian yang digunakan di Eropa. 

Tujuan utama perubahan ini adalah untuk menyederhanakan administrasi dan memfasilitasi hubungan dengan negara-negara lain di dunia. 

Penanggalan Gregorian berbasis pada perhitungan tahun matahari, sementara penanggalan Jawa berdasarkan pada perhitungan bulan, sehingga ada perbedaan yang signifikan antara keduanya.

Dalam proses modernisasi ini, penanggalan Gregorian secara bertahap diterima sebagai standar penanggalan resmi di Indonesia. Pemerintah kolonial Belanda memperkenalkannya melalui institusi-institusi seperti sekolah-sekolah, kantor pemerintah, dan media massa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun