Biotransformasi menggunakan sel tumbuhan untuk mengubah senyawa kimia menjadi bentuk yang lebih efektif atau lebih mudah untuk diolah oleh tubuh manusia.Â
Misalnya, sel-sel tumbuhan dapat digunakan untuk mengubah senyawa kimia yang tidak aktif menjadi bentuk aktif farmakologis.
3. Produksi Antibiotik
Sel tumbuhan dapat digunakan untuk produksi antibiotik alami. Beberapa jenis tanaman seperti Digitalis purpurea menghasilkan senyawa digoksin yang memiliki efek jantung positif.Â
Sel tumbuhan dari tanaman ini dapat dikultur dan digunakan untuk memproduksi digoksin dalam jumlah yang lebih besar.
4. Produksi Vaksin
Sel tumbuhan juga dapat digunakan dalam produksi vaksin. Teknik ini disebut vaksinasi tumbuhan atau "plantibodi". Dalam metode ini, gen yang mengkodekan antigen penyakit ditransfer ke sel tumbuhan, yang kemudian menghasilkan protein antigenik tersebut.Â
Protein ini dapat diekstraksi dan digunakan untuk membuat vaksin yang efektif dalam melawan penyakit tertentu. Ini menunjukan bahwa sel tumbuhan sangat bermanfaat dalam bidang farmasi ya.Â
5. Bioteknologi Molekuler
Pemanfaatan sel tumbuhan dalam farmasi juga melibatkan teknik bioteknologi molekuler seperti rekayasa genetika.Â
Dalam teknik ini, gen tertentu dimasukkan ke dalam sel tumbuhan untuk menghasilkan senyawa farmasi tertentu, seperti insulin manusia atau faktor pertumbuhan.
6. Penelitian dan Uji Praklinis
Sel tumbuhan sering digunakan dalam penelitian farmasi untuk uji praklinis sebelum menguji suatu senyawa pada hewan atau manusia.Â
Sel tumbuhan dapat dijadikan model in vitro yang mudah dikendalikan dan memberikan informasi awal mengenai efek senyawa terhadap sel dan mekanisme kerjanya.Â
Selain itu, sel tumbuhan juga digunakan untuk pengujian aktivitas biologis dari senyawa-senyawa baru yang diisolasi dari sumber tumbuhan.