Kamu pasti sudah tidak asing dengan tanaman obat bukan? Nah, yang membuat tanaman tersebut bisa berkhasiat adalah sel tumbuhannya yang mengandung senyawa tertentu.Â
Sel tumbuhan memiliki beragam senyawa kimia yang dapat memiliki manfaat dalam bidang farmasi.
Tumbuhan memiliki keragaman genetik yang luas, yang berarti ada ribuan spesies tumbuhan dengan senyawa kimia yang berbeda-beda. Kekayaan ini membuka peluang besar untuk menemukan senyawa baru dengan potensi farmakologis yang belum diketahui.
Namun, penting untuk kamu catat bahwa penggunaan tanaman dalam bidang farmasi juga memerlukan penelitian yang cermat, uji klinis yang ketat, dan pemahaman yang mendalam tentang efek samping dan interaksi yang mungkin terjadi.
Pemanfaatan Sel Tumbuhan dalam Bidang Farmasi
Tanaman telah mengembangkan senyawa kimia kompleks sebagai bagian dari pertahanan mereka terhadap patogen dan serangga. Banyak senyawa tersebut memiliki potensi farmakologis yang signifikan.Â
Misalnya, alkaloid seperti vinblastin dan vincristine yang ditemukan dalam tanaman pacar air (Catharanthus roseus) digunakan dalam pengobatan kanker. Selain itu, beberapa pemanfaatan sel tumbuhan dalam bidang farmasi seperti berikut ini:
1. Kultur Sel Tumbuhan
Kultur sel tumbuhan melibatkan isolasi dan pertumbuhan sel tumbuhan dalam kondisi laboratorium yang terkontrol. Metode ini dapat digunakan untuk menghasilkan senyawa-senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin.Â
Sel-sel tumbuhan ini kemudian dapat diekstraksi untuk digunakan sebagai bahan aktif dalam produksi obat-obatan. Metode yang paling umum digunakan adalah teknologi kultur jaringan.
Ini adalah proses di mana sel tumbuhan dikultur dalam kondisi laboratorium untuk menghasilkan senyawa bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, dan glikosida.Â
Beberapa contoh obat yang dihasilkan dari sel tumbuhan meliputi vinblastin dan vincristine yang digunakan dalam pengobatan kanker.