Fabel biasanya menggunakan latar belakang alam, seperti hutan, kolam, sungai, dan lain sebagainya.
Gaya penceritaannya menggunakan sudut pandang orang ketiga/dia-an.
Ciri Bahasa yang digunakan di dalam cerita fabel adalah kalimat naratif/peristiwa, kalimat langsung yaitu dialog dari para tokoh dan kata sehari-hari dalam situasi yang tidak formal atau bahasa percakapan.
Jenis fabel ada yang mempunyai pesan secara eksplisit (ada koda) dan ada juga fabel yang pesannya tidak tercantum secara eksplisit.
Struktur Cerita Fabel
Setiap jenis teks dalam bahasa Indonesia tentunya mempunyai struktur yang berfungsi untuk membangun teks tersebut. Jadi, berikut ini struktur teks fabel yang perlu kamu ketahui.
1. Orientasi
Struktur atau bagian pertama dari fabel adalah orientasi. Hal ini bisa dikatakan sebagai bagian dari pembukaan pada contoh cerita fabel. Di bagian ini, biasanya terdapat penjelasan mengenai tokoh, latar belakang, serta waktu.
2. Komplikasi
Struktur yang selanjutnya adalah komplikasi. Komplikasi ini berisikan tentang masalah atau konflik yang ada di dalam cerita fabel. Di bagian ini, biasanya juga muncul beberapa konflik utama yang terjadi pada para tokoh yang ada di dalamnya.
3. Resolusi
Setelah menampilkan konflik di bagian sebelumnya, maka diperlukan juga penyelesaian masalah dari konflik yang ada saat itu. Pada bagian inilah yang disebut dengan resolusi. Di mana menjelaskan tentang klimaks atau puncak dari permasalahan dan juga penyelesaiannya.
4. Koda
Setelah menyelesaikan seluruh komponen terpenting dalam cerita fabel, bagian paling terakhir ditutup dengan koda. Bagian ini diartikan sebagai sebuah penjelasan yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada tokoh, setelah menyelesaikan masalah.Â
Selain itu, terdapat juga amanat yang dapat dipetik dari keseluruhan cerita fabel tersebut.
Unsur-unsur dari Cerita Fabel
Berikut ini adalah unsur-unsur yang terdapat di dalam cerita fabel