Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Jangan Sampai Salah! Ini Struktur Teks Anekdot yang Harus Kamu Ketahui!

25 Mei 2023   08:35 Diperbarui: 25 Mei 2023   08:33 422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: pixabay.com/Deeezy

Dalam materi pembelajaran Bahasa Indonesia, pasti muncul pembahasan mengenai teks anekdot. Lantas, sudah tahukah kamu apa itu teks anekdot?

Teks anekdot merupakan sebuah kisah atau cerita singkat yang unik, karena di dalamnya mengandung lelucon yang lucu dan menghibur. 

Nah, supaya kamu bisa membuat sendiri teks anekdot, maka kamu wajib mempelajari struktur dari teks anekdot terlebih dahulu. Berikut penjelasan tentang struktur teks anekdot dan juga kaidah kebahasaannya yang perlu kamu ketahui.

Struktur Teks Anekdot

Berikut ini penjelasan tentang struktur dari teks anekdot. Struktur teks ini mempunyai fungsi sebagai kerangka untuk bisa membangun isi cerita dari teks anekdot itu sendiri.

1. Abstrak

Bagian paling pertama dari teks anekdot adalah abstrak. Abstrak menjadi bagian paragraph paling awal, yang biasanya digunakan untuk memberikan suatu gambaran umum tentang isi cerita kepada khalayak umum atau kepada para pembacanya tentang isi dari keseluruhan cerita.

2. Orientasi

Bagian kedua dari teks anekdot adalah terdapat orientasi. Jika pada bagian abstrak berisikan gambaran umum, maka orientasi lebih berisikan tentang awal dari kejadian yang ingin diceritakan.

Orientasi ini juga bisa disebut sebagai bagian yang bisa menjelaskan latar belakang dari suatu peristiwa utama yang terjadi.

3. Krisis

Struktur teks anekdot yang selanjutnya adalah krisis. Setelah para pembacanya mengetahui awal dari cerita teks anekdot, maka krisis menjadi bagian dari cerita yang memiliki tugas untuk memberikan penjelasan tentang masalah utama dari teks tersebut.

4. Reaksi

Bagian selanjutnya dari teks anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri adalah bagian yang digunakan untuk bisa melengkapi suatu cerita. 

Reaksi ini biasanya digunakan untuk menyelesaikan suatu masalah dalam suatu cerita dalam teks anekdot.

5. Koda

Bagian paling terakhir dalam teks anekdot adalah koda. Setelah keseluruhan dalam isi cerita sudah tersampaikan, maka koda bisa kita gunakan sebagai penutup, sekaligus juga pemberi pesan dari si penulis dalam teks anekdot tersebut.

Kaidah Kebahasaan Teks Anekdot

Nah, setelah mengetahui struktur dari teks anekdot, kamu juga perlu mengetahui kaidah kebahasaan dari teks anekdot. Kaidah kebahasaan sendiri bisa dikatakan sebagai sebuah gaya bahasa yang dimiliki oleh suatu teks tertentu.

Kaidah kebahasaan ini juga biasanya digunakan untuk membedakan antara teks satu dengan teks lainnya. Berikut adalah kaidah kebahasaan pada teks anekdot yang perlu kamu ketahui, yaitu:

  • Menggunakan kata keterangan waktu lampau.

  • Menggunakan kata penghubung.

  • Menggunakan kata kerja.

  • Menggambarkan urutan peristiwa berdasarkan pada waktunya.

  • Menggunakan jenis pertanyaan retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak wajib untuk dijawab.

Contoh Teks Anekdot dan Strukturnya

Kakek dan Obat Sakit Kepala

Abstraksi:

Pada suatu sore di bulan Ramadhan, kakek beserta para cucunya, sedang asik menonton TV bersama. mereka menonton satu di antara program favorit cucu kakek, yaitu program kartun.

Orientasi:

Setiap 15-20 menit sekali, muncullah iklan di tayangan TV tersebut. Satu diantaranya adalah iklan tentang obat sakit kepala yang mengklaim kalau obat tersebut bisa diminum oleh penggunanya kapan saja, tanpa bisa menyebabkan ngantuk setelah kita meminumnya.

Krisis:

Pada saat kakek dan para cucunya sedang asik menonton TV, tiba-tiba si kakek merasakan kalau kepalanya pusing dan sakit. Akhirnya, kakek pun langsung memanggil salah satu cucunya untuk segera membelikannya obat sakit kepala di warung.

Reaksi:

Sesampainya di rumah, akhirnya sang kakek segera meminum obat sakit kepala yang sudah dibelikan oleh cucunya tersebut. Sang cucu yang melihat kejadian kakeknya meminum obat tersebut sontak kaget dan langsung bertanya kepada sang kakek "Kan lagi puasa, kok kakek malah minum obat?"

Koda:

Tanpa ragu dan dengan raut wajah yang tampak seolah tidak berdosa, sang kakek langsung menjawab dengan lantang "Itulah hebatnya obat sakit kepala ini. Bisa diminum kapan saja, Cu!"

Nah, itulah penjelasan tentang struktur dari teks anekdot dan kaidah kebahasaannya. Dengan mengetahui struktur dan kaidah kebahasaannya, akan membuat kamu lebih mudah dalam mencoba membuat teks anekdot. 

Apalagi jika kamu membaca contoh teks anekdot di atas secara seksama. Pasti kamu akan lebih mudah untuk mengerti.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun