Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Konsep Trilogi Ki Hajar Dewantara serta Karya-karya yang Dilahirkannya!

27 April 2023   14:00 Diperbarui: 27 April 2023   14:01 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kebudayaan.kemdikbud.go.id

Tentunya sudah banyak yang mengetahui tentang tokoh yang sudah terkenal dan memiliki banyak sekali jasa terhadap kemerdekaan serta kemajuan bangsa. Ya, Ki Hajar Dewantara atau yang juga dikenal dengan sebutan Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.

Jika membahas biografi Ki Hajar Dewantara, maka tidak afdol jika kita tidak juga membahas tentang trilogi Ki Hajar Dewantara beserta dengan karya-karyanya.

Konsep Trilogi Ki Hajar Dewantara

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trilogy memiliki arti tiga hal yang saling bertaut atau bergantung. Konsep dari trilogi Ki Hajar Dewantara ini digunakan sebagai sebuah pijakan, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Berikut adalah trilogy dari Ki Hajar Dewantara.

1. Ing Ngarsa Sung Tuladha

Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti bahwa Pendidikan yang ada di depan sebaiknya menjadi sebuah contoh. Sung di dalam Bahasa Jawa memiliki arti memberi, yang berasal dari kata asung.

Sedangkan kata sung memiliki arti menjadi, karena antara memberi dan menjadi mempunyai makna yang berbeda. 

Ajaran dari Ki Hajar Dewantara yang ini akan menggambarkan sebuah situasi di mana seorang pendidik bukan hanya sebagai orang yang berjalan di depan, melainkan sosok yang mampu menjadi teladan untuk semua orang yang mengikutinya.

Selain mendidik serta mentransfer ilmu, pendidik juga perlu memberikan contoh kepada para peserta didiknya.

Kata Ing Ngarsa tidak bisa berdiri sendiri kalau tidak mendapatkan kalimat penjelas di bagian belakangnya. Artinya, seseorang yang ada di depan belum menjadi teladan sehingga belum pantas mendapat gelar Pendidikan.

Ing Ngarsa Sung Tuladha menekankan pada ranah afektif yang memiliki kaitannya dengan perilaku, sikap, emosi, dan nilai. Ranah ini tentang perilaku pendidik yang akan menjadi sosok teladan untuk peserta didik.

2. Ing Madya Mangun Karsa

Ing Madya sendiri memiliki arti tengah-tengah. Mangun mempunyai arti menggugah atau membangkitkan. Dan karsa memiliki arti bentuk dari kemauan dan niat. Maka, makna dari Ing Madya Mangun Karsa adalah seseorang di tengah harus bisa melibatkan diri membangkitkan semangat.

Dalam Pendidikan, berarti pendidik harus memiliki wawasan dan pengetahuan untuk dibagikan kepada para peserta didik. 

3. Tut Wuri Handayani

Tut Wuri memiliki arti mengikuti dari belakang, sedangkan handayani berarti memberi dorongan moral. Jadi, dalam hal ini, pendidik harus bisa memberikan kemerdekaan kepada setiap para peserta didiknya dengan perhatian yang sepenuhnya untuk memberi arahan dan petunjuk.

Karya Ki Hajar Dewantara

Sebagai seorang pendidik budayawan, sekaligus jurnalis, Ki Hajar Dewantara mempunyai beberapa karya semasa hidupnya. Karya-karyanya tersebut sudah banyak dipublikasikan dan juga sudah memberikan banyak sumbangsih terhadap perkembangan pendidikan yang ada di Indonesia. Berikut karya-karya dari Ki Hajar Dewantara:

1. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Pertama: Tentang Pendidikan

Buku ini membahas mengenai gagasan serta pemikiran dari Ki Hajar Dewantara di bidang Pendidikan, di antaranya adalah tentang Pendidikan nasional.

Pendidikan kanak-kanak, pendidikan sistem pondok, adab, dan etika keteladanan, pendidikan, serta kesusilaan. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa kemerdekaan bngsa untuk mendapat kesejahteraan tidak hanya bsa dicapai melalui jalan politik saja, tetapi juga melalui jalur Pendidikan.

2. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Kedua: tentang Kebudayaan

Di dalam buku ini, Ki Hajar Dewantara membuat tulisan tentang kesenian dan budaya, di antaranya adalah Pembangunan Kebudayaan Nasional, Kebudayaan SIfat Pribadi Bangsa, Asosiasi antara Barat dan Timur.

3. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Ketiga: tentang Politik dan Kemasyarakatan

Buku ini adalah tentang tulisan-tulisan tentang politik antara tahun 1013 hingga 1922 yang membuat ramainya dunia imperialis Belanda beserta tulisan tentang wanita dan perjuangannya.

4. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Keempat: tentang Riwayat dan Perjuangan Hidup Penulis

Di bukunya yang keempat ini, Ki Hajar Dewantara banyak menuliskan tentang kisah kehidupan serta perjuangan hidup perintis.

Itulah konsep trilogi Ki Hajar Dewantara beserta dengan karya-karya yang dimilikinya. Kamu juga bisa mengenal lebih jauh tentang Ki Hajar Dewantara beserta kisah perjuangannya dalam hal pendidikan melalui biografi Ki Hajar Dewantara.

Penulis: Nurul Ismi Humairoh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun