Tentunya sudah banyak yang mengetahui tentang tokoh yang sudah terkenal dan memiliki banyak sekali jasa terhadap kemerdekaan serta kemajuan bangsa. Ya, Ki Hajar Dewantara atau yang juga dikenal dengan sebutan Raden Mas Soewardi Soerjaningrat.
Jika membahas biografi Ki Hajar Dewantara, maka tidak afdol jika kita tidak juga membahas tentang trilogi Ki Hajar Dewantara beserta dengan karya-karyanya.
Konsep Trilogi Ki Hajar Dewantara
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trilogy memiliki arti tiga hal yang saling bertaut atau bergantung. Konsep dari trilogi Ki Hajar Dewantara ini digunakan sebagai sebuah pijakan, yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Berikut adalah trilogy dari Ki Hajar Dewantara.
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha
Ing Ngarsa Sung Tuladha berarti bahwa Pendidikan yang ada di depan sebaiknya menjadi sebuah contoh. Sung di dalam Bahasa Jawa memiliki arti memberi, yang berasal dari kata asung.
Sedangkan kata sung memiliki arti menjadi, karena antara memberi dan menjadi mempunyai makna yang berbeda.Â
Ajaran dari Ki Hajar Dewantara yang ini akan menggambarkan sebuah situasi di mana seorang pendidik bukan hanya sebagai orang yang berjalan di depan, melainkan sosok yang mampu menjadi teladan untuk semua orang yang mengikutinya.
Selain mendidik serta mentransfer ilmu, pendidik juga perlu memberikan contoh kepada para peserta didiknya.
Kata Ing Ngarsa tidak bisa berdiri sendiri kalau tidak mendapatkan kalimat penjelas di bagian belakangnya. Artinya, seseorang yang ada di depan belum menjadi teladan sehingga belum pantas mendapat gelar Pendidikan.
Ing Ngarsa Sung Tuladha menekankan pada ranah afektif yang memiliki kaitannya dengan perilaku, sikap, emosi, dan nilai. Ranah ini tentang perilaku pendidik yang akan menjadi sosok teladan untuk peserta didik.
2. Ing Madya Mangun Karsa
Ing Madya sendiri memiliki arti tengah-tengah. Mangun mempunyai arti menggugah atau membangkitkan. Dan karsa memiliki arti bentuk dari kemauan dan niat. Maka, makna dari Ing Madya Mangun Karsa adalah seseorang di tengah harus bisa melibatkan diri membangkitkan semangat.