Menggeser Elon Musk, Inilah Sosok Bernard Arnault yang Menjadi Orang Terkaya di Dunia!

Nama Bernard Arnault tengah menjadi perbincangan public, setelah dirinya berhasil menggeser posisi bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, sebagai orang terkaya di dunia. 

Berdasarkan pada data Forbes Real Time pada tahun 2022, Bernard Arnault dan keluarga telah tercatat memiliki kekayaan sebesar 188,6 miliar dollar AS atau setara dengan Rp2.939 Triliun.

Lantas, sebetulnya siapakah sebetulnya sosok Bernard Arnault? Simak informasi tentang profil Bernard Arnault pada ulasan berikut ini.

Profil Bernard Arnault

Per 24 Januari 2023, Forbes sudah memerkirakan kekayaan bersih yang dimiliki oleh Bernard Arnault, yaitu kekayaan bersih yang dimilikinya adalah lebih dari US$ 212,5 miliar.

Bernard Arnault merupakan seorang kolektor sekaligus CEO yang berasal dari Prancis. Dirinya adalah sosok yang ada di balik perusahaan produk kenamaan dunia, yaitu LVMH Mot Hennessy Louis Vuitton. 

Perusahaan tersebut merupakan suatu perusahaan yang menaungi beberapa brand barang mewah, seperti Louis Vuitton, Fendi, Christian Dior, Celine, sampai Sephora.

Memiliki nama lengkap Bernard Jean Etienne Arnault, lahir pada 5 Maret 1948 di desa Roubaix Prancis. Sang ayah juga merupakan seorang kolektor perusahaan Ferret-Savinel yang bernama Leon Arnault. 

Sedangkan ibunya adalah sosok perempuan yang memiliki penampilan modis dan memiliki ketertarikan dengan gaya busana Dior. Hal tersebut yang membuatnya memiliki darah seni yang cukup kental sejak kecil.

Perjalanan Karir

Di tahun 1971, Bernard Arnault lulus dari Ecole Polytechnique, lalu dirinya mulai bekerja di perusahaan ayahnya, yaitu Ferret-Savinel. Dirinya mempunyai rencana untuk memperbesar segmen pasar dan mengembangkannya. Hal ini akhirnya dibuktikannya, setelah lima tahun, perusahaan ferret-Savinelli akhirnya naik secara drastis.

Delapan tahun kemudian, Arnault mengubah nama perusahaannya menjadi Ferine Inc, lalu mengalihkan perusahaan tersebut ke perusahaan bisnis real estate. Kemudian, dirinya memutuskan untuk pergi ke Amerika Serikat di tahun 1981 untuk memulai karirnya di bidang pengembangan properti.