Cumi adalah salah satu makanan laut atau seafood yang sering dikonsumsi sebagai menu makanan sehari-hari.Â
Hidangan cumi juga dapat kita jumpai di berbagai restoran, baik restoran khusus seafood ataupun bukan.Â
Terutama di warung seafood kaki lima, tentu kamu akan menemukan banyak sekali pilihan jenis olahan cumi.Â
Mulai dari cumi saus Padang, cumi asam manis, cumi goreng tepung, dan sebagainya.
Tekstur dari cumi yang kenyal dan rasanya yang nikmat, pada saat dicampurkan dengan bumbu, mampu membuat cumi-cumi disukai oleh banyak orang.Â
Oleh sebab itu, tidak jarang orang yang juga mengolah cumi di rumah dengan mengikuti berbagai resep olahan seafood, seperti resep cumi saus Padang atau berbagai resep olahan cumi lainnya.
Meskipun kamu sering memasak cumi di rumah, tetapi tidak sedikit yang sering melakukan beberapa kesalahan tanpa disadari.Â
Nah, apa saja kesalahan dalam mengolah cumi yang wajib dihindari supaya bisa menghasilkan hidangan yang lezat? Simak penjelasannya berikut ini.
Kesalahan yang Wajib Dihindari Saat Mengolah Cumi
1. Tidak membersihkan cumi dengan benar
Kesalahan yang umumnya terjadi pada saat mengolah cumi-cumi adalah tidak membersihkan bagian cumi dengan benar.Â
Jika begitu, maka wajar saja kalau aroma cumi menjadi bau amis pada saat setelah diolah menjadi sebuah hidangan.
Melansir dari sebuah buku yang berjudul 100 Resep Lezat Serba Ikan dan Seafood, cara membersihkan cumi sangatlah mudah.Â
Kamu hanya perlu menarik bagian badan serta kepala cumi secara perlahan. Hal tersebut bertujuan untuk mengambil tulang punggungnya.
Lakukan hal tersebut dengan hati-hati, karena jika tidak maka tinta cumi akan pecah.Â
Nah, tinta cumi inilah yang nantinya bisa membuat cumi menjadi bau amis. Kamu pun akan semakin lama dalam membersihkannya.
2. Melewati proses marinasi pada cumi
Proses marinasi adalah sebuah proses perendaman menggunakan marinade atau menggunakan suatu bahan atau bumbu tertentu.
Dalam hal memarinasi cumi, hal ini dilakukan untuk mengurangi bau amis pada cumi. Sayangnya, proses ini seringkali dilewati dengan begitu saja. Maka dari itu, cumi yang diolah bisa menjadi amis.
Kamu bisa memarinasi cumi dengan menggunakan perasan jeruk nipis atau asam jawa. Kamu bisa memarinasinya selama 30 menit, kemudian setelah itu kamu cuci Kembali menggunakan air bersih.
3. Tidak memahami durasi dalam memasak cumi
Durasi dalam memasak cumi juga menjadi salah satu kunci dalam mendapatkan tekstur cumi yang kenyal.Â
Sayangnya, hal tersebut sering dilewati, sehingga mampu menghasilkan tekstur cumi yang alot seperti karet.
Melansir dari laman The Source Eats, bahwa waktu dalam memasak cumi yang sangat dianjurkan adalah sekitar dua menit jika kamu memasaknya dengan menggunakan api besar.Â
Namun, jika kamu memasak cumi lebih dari dua menit, maka kamu membutuhkan waktu memasak sekitar 30-60 menit untuk bisa menghasilkan cumi yang empuk.
4. Langsung memasak cumi beku tanpa menunggunya cair terlebih dahulu
Saat ini banyak kita temukan jenis cumi frozen di supermarket. Sebetulnya, kamu bisa memasak cumi frozen tersebut.Â
Akan tetapi, cumi tersebut harus kamu cairkan terlebih dahulu, sebelum kamu mulai untuk mengolahnya.
Pasalnya, jika kamu memasak cumi yang masih beku, maka bisa membuat cumi tersebut menjadi alot seperti karet. Hal tersebut bisa membuat cumi sulit untuk dikunyah.
5. Membeli cumi yang tidak segar
Penting untuk kita dalam memilih cumi yang tepat untuk dimasak. Kamu harus memilih cumi yang segar.Â
Pastikan bahwa cumi yang kamu beli utuh, memiliki permukaan yang mengkilap, tidak berlendir, dan juga tidak lembek.
Jika kamu menemukan cumi yang berlendir, lembek, dan memiliki warna yang pucat, maka sebaiknya kamu menghindari untuk membelinya.
Nah, sekarang kamu sudah tahu tentang kesalahan yang wajib untuk dihindari jika kamu ingin mengolah cumi.Â
Mungkin beberapa kesalahan di atas beberapa kali sering kamu lakukan tanpa kamu sadari, sehingga menghasilkan cumi yang amis dan juga alot.
Dengan mengetahui kesalahan yang harus dihindari dalam memasak cumi, semoga tidak terulang lagi, sehingga cumi yang kamu masak akan sesuai harapan. Selamat mencoba!
Penulis: Nurul Ismi Humairoh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H