Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

5 Kaidah Bahasa dalam Karya Sastra yang Membuatnya Semakin Menarik!

16 Maret 2023   09:11 Diperbarui: 16 Maret 2023   09:16 1519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Cottonbro Studio on Pexels

Apa karya sastra yang paling kamu suka? Karya sastra memang memiliki daya tariknya masing-masing, seperti puisi, novel, cerpen, dan sebagainya. 

Hal menarik tersebut salah satunya datang dari kaidah bahasa dalam karya sastra yang berbeda dari bahasa komunikasi kita sehari-hari. Kaidah ini menunjukan bahwa karya sastra diciptakan memang untuk tujuan estetika. 

Maka bahasa yang digunakanlah yang jadi alat mencapai estetika tersebut untuk menarik pembaca. Termasuk bagaimana penulis membuat dan menyampaikan pesan dalam karya sastra tersebut. 

Kaidah Bahasa dalam Karya Sastra

Kaidah bahasa dalam karya sastra merujuk pada aturan-aturan atau prinsip-prinsip yang digunakan oleh penulis dalam menghasilkan karya sastra agar dapat membentuk sebuah karya yang berkualitas. Berikut ini kaidah bahasa dalam karya sastra antara lain:

1. Kaidah Tata Bahasa

Kaidah ini berkaitan dengan aturan dalam penggunaan kata-kata, tata bahasa, dan susunan kalimat. Penulis harus memperhatikan kaidah tata bahasa untuk memastikan bahwa kalimat yang dihasilkan mudah dipahami oleh pembaca.

Tata bahasa dalam karya sastra juga harus berhubungan dengan bagaimana pembaca memahami bahasa dalam karya sastra. Jika penulis menggunakan tata bahasa yang salah dan tidak jelas, ini akan membuat pembaca tidak merasa nyaman untuk selesai membaca karya.

Ada beberapa tata bahasa dasar yang harus dikuasai penulis saat menulis karya sastra. Seperti memperhatikan diksi yang digunakan, kalimat, tanda baca, dan konjungsi. 

Contohnya seperti "Dia mengambil buku itu dan membacanya di bawah pohon yang rindang." Dalam penggalan kalimat tersebut terdiri dari SPOK meskipun ini tidak harus selalu digunakan. Asalkan maksud penulis bisa tersampaikan pada pembaca. 

2. Kaidah Gaya Bahasa

Kaidah ini berkaitan dengan cara penulis menyampaikan pesan atau cerita melalui bahasa. Penulis dapat menggunakan gaya bahasa formal atau informal, atau menciptakan gaya bahasa yang unik dan khas. 

Inilah bedanya dari bahasa kita sehari-hari karena dalam karya sastra ada gaya bahasanya. Jika sebelumnya ada tata bahasa, maka gaya bahasa ini yang mempermainkan tata bahasa tersebut jadi lebih kreatif. 

Ada beberapa gaya bahasa dalam karya sastra yang bisa digunakan penulis. Seperti ungkapan, majas, dan peribahasa yang jadi ciri khas sebuah karya sastra. 

Kamu juga pasti sudah tidak asing dengan gaya bahasa tersebut yang pasti akan kamu temukan dalam karya sastra seperti puisi atau novel. 

Contoh gaya bahasa dalam karya sastra seperti penggalan kalimat berikut ini: "Ketika mentari mulai bersinar, langit terlihat seperti permadani yang dihiasi dengan warna-warna keemasan yang indah."

3. Kaidah Retorika

Kaidah ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang efektif untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar. Penulis harus mampu memilih kata-kata yang tepat dan menarik perhatian, serta membangun argumen yang kuat.

Kaidah retorika ini lah yang akan membuat karya sastra menjadi semakin menarik. 

Terutama pengembangan dari gaya bahasa yang sebelumnya dijelaskan yang disesuaikan dengan tujuan penulis membuat karya sastra tersebut.  

Contoh: "Sebenarnya cinta itu bukan hanya perihal kata-kata manis yang terucap, namun juga tentang bagaimana tindakan yang nyata itu benar-benar dijalankan."

4. Kaidah Imajinasi

Kaidah ini berkaitan dengan kemampuan penulis untuk membentuk imajinasi pembaca. Penulis harus mampu menggambarkan situasi, suasana, atau tokoh dengan cara yang mendetail agar pembaca dapat membayangkan dengan jelas.

Jika penulis sudah menggunakan kaidah tata bahasa, gaya bahasa, dan retorika, maka saatnya menciptakan imajinasi dalam karya tersebut. Meskipun setiap imajinasi pembaca bisa berbeda-beda, tetapi inilah yang membuat karya sastra bisa ditafsirkan dengan banyak makna. 

Berikut ini contoh kaidah imajinasi dalam karya sastra: "Pada malam itu, angin bertiup kencang dan daun-daun di pepohonan bergoyang-goyang. Suara gemericik air sungai yang mengalir di kejauhan terdengar samar-samar di antara desir angin yang menderu."

5. Kaidah Kesantunan

Kaidah ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Penulis harus memperhatikan penggunaan kata-kata yang tidak menyinggung, serta menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau vulgar.

Kaidah ini sebenarnya berhubungan dengan penulis masing-masing karya sastra. Berikut ini contoh kaidah kesantunan dalam karya sastra: "Tuan itu sangat berpengetahuan dan selalu memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami."

Nah, itulah kaidah bahasa dalam karya sastra yang membuatnya menarik. Kaidah bahasa ini yang akan menentukan bagaimana pembaca menikmati karya tersebut. Itulah sebabnya, jika kamu ingin menulis karya sastra sebaiknya pahami terlebih dahulu kaidah bahasanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun