Ada beberapa gaya bahasa dalam karya sastra yang bisa digunakan penulis. Seperti ungkapan, majas, dan peribahasa yang jadi ciri khas sebuah karya sastra.Â
Kamu juga pasti sudah tidak asing dengan gaya bahasa tersebut yang pasti akan kamu temukan dalam karya sastra seperti puisi atau novel.Â
Contoh gaya bahasa dalam karya sastra seperti penggalan kalimat berikut ini: "Ketika mentari mulai bersinar, langit terlihat seperti permadani yang dihiasi dengan warna-warna keemasan yang indah."
3. Kaidah Retorika
Kaidah ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang efektif untuk mempengaruhi pembaca atau pendengar. Penulis harus mampu memilih kata-kata yang tepat dan menarik perhatian, serta membangun argumen yang kuat.
Kaidah retorika ini lah yang akan membuat karya sastra menjadi semakin menarik.Â
Terutama pengembangan dari gaya bahasa yang sebelumnya dijelaskan yang disesuaikan dengan tujuan penulis membuat karya sastra tersebut. Â
Contoh: "Sebenarnya cinta itu bukan hanya perihal kata-kata manis yang terucap, namun juga tentang bagaimana tindakan yang nyata itu benar-benar dijalankan."
4. Kaidah Imajinasi
Kaidah ini berkaitan dengan kemampuan penulis untuk membentuk imajinasi pembaca. Penulis harus mampu menggambarkan situasi, suasana, atau tokoh dengan cara yang mendetail agar pembaca dapat membayangkan dengan jelas.
Jika penulis sudah menggunakan kaidah tata bahasa, gaya bahasa, dan retorika, maka saatnya menciptakan imajinasi dalam karya tersebut. Meskipun setiap imajinasi pembaca bisa berbeda-beda, tetapi inilah yang membuat karya sastra bisa ditafsirkan dengan banyak makna.Â
Berikut ini contoh kaidah imajinasi dalam karya sastra: "Pada malam itu, angin bertiup kencang dan daun-daun di pepohonan bergoyang-goyang. Suara gemericik air sungai yang mengalir di kejauhan terdengar samar-samar di antara desir angin yang menderu."
5. Kaidah Kesantunan
Kaidah ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang sopan dan tidak menyinggung perasaan orang lain. Penulis harus memperhatikan penggunaan kata-kata yang tidak menyinggung, serta menghindari penggunaan bahasa yang kasar atau vulgar.