Kamu pasti sudah tidak asing dengan  si kaya dan si miskin, atau kelas-kelas sosial lainnya. Dalam istilah ilmu sosiologi, ini dinamakan stratifikasi sosial yang merupakan penggolongan masyarakat dalam tingkatan sosial.Â
Kaya miskin adalah salah satu contoh stratifikasi sosial dalam masyarakat. Ini juga dipengaruhi oleh  faktor tertentu yang bisa meliputinya.Â
Termasuk di dalamnya menyesuaikan sifat penggolongannya. Selain itu ada pula contoh stratifikasi sosial yang ada di lingkunganmu.
Contoh Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dibagi menjadi tiga jenis, masing-masing dengan karakteristik yang berbeda. Setiap bentuk stratifikasi menentukan kebebasan setiap individu atau anggota masyarakat dalam lapisan sosial.
Berikut ini contoh stratifikasi sosial berdasarkan sifatnya yang ada di masyarakat:
1. Contoh Stratifikasi Sosial Terbuka
Alam terbuka dalam bentuk stratifikasi pada dasarnya memiliki sifat dinamis dan mobilitas yang cukup tinggi. Dalam hal ini, setiap anggota masyarakat dapat bergerak bebas di dalam kelas-kelas sosial, baik secara horizontal maupun vertikal.
Meskipun mobilitas yang dibutuhkan harus ke atas, tetapi kemungkinan stratifikasi sosial individu selalu ada. Misalnya, jika seseorang bekerja di kantornya hanya sebagai pegawai biasa, maka ia mendapat kesempatan untuk dipromosikan menjadi manager di cabangnya.
Contoh stratifikasi sosial yang sifatnya terbuka lainnya juga bisa terjadi misalnya anak yang ayahnya bekerja sebagai tukang becak. Anak itu berusaha keras untuk belajar di universitas.
Setelah itu, berkat kecerdasan dan kemampuannya, ia mendapat beasiswa karena telah menjadi lulusan terbaik. Kemudian dia mengerjakan salah satu karya terkenal. Prestasi anak merupakan salah satu faktor terbentuknya stratifikasi sosial.
Hal ini karena mereka yang semula berasal dari golongan bawah kemudian berkat usahanya berhasil naik ke golongan menengah atau atas. Kecuali bahwa ia juga lulus seperti pengalaman pendidikan orang tuanya.Â
Ketekunan merupakan faktor pembentukan stratifikasi sosial dan menentukan apakah seseorang dapat mengubah strata atau tingkatan kelas dari bawah ke atas. Sifat stratifikasi sosial terbuka memang dinamis, sehingga memungkinkan untuk merubah tingkatan sosial.Â
2. Contoh Stratifikasi Sosial Tertutup
Bentuk lainnya adalah stratifikasi tertutup yang bersifat diskriminatif. Hal ini karena lapisan kedua, sulit untuk mewujudkan mobilitas vertikal. Karena setiap anggota kelas sosial hanya melakukan mobilitas horizontal. Contohnya adalah sistem kasta Hindu.Â
Sistem kasta mengelompokkan anggota masyarakat menjadi empat kasta yaitu Ksatria, Brahmana, Waisya dan Sudra. Di bawah sistem kasta, sulit bagi seseorang untuk berpindah kelas karena kasta berasal dari keturunan.Â
Contoh lain adalah sistem kasta yang menentukan hak waris seseorang, seperti sistem kasta di Kerajaan Inggris atau kerajaan Eropa lainnya. Seseorang yang merupakan keturunan raja atau ratu tentu akan dapat mewarisi atau meneruskan tahta raja atau ratu tersebut.
3. Contoh Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan gabungan sifat stratifikasi sosial tertutup dan terbuka. Itulah sebabnya contoh stratifikasi sosial ini juga memiliki sifat yang hampir mirip dengan dua bentuk stratifikasi tersebut.
Seseorang dapat berpindah ke kelas atau tingkatan sosial yang berbeda dengan berpindah ke suatu wilayah yang kelas sosialnya bersifat terbuka. Misalnya, jika ada orang yang termasuk dalam kasta Sudra, dia mungkin pindah ke daerah yang masyarakatnya.
Terutama yang tidak mengenal atau mengikuti sistem kasta. Contoh lain dari sifat campuran adalah sistem kasta Bali, yang membuat penduduk setempat sulit untuk mengubah status. Namun stratifikasi ini membuat orang dengan kasta tertinggi di Bali lebih leluasa untuk berubah.Â
Meskipun sulit bagi orang Bali untuk berpindah kasta di dalam suatu daerah, tetapi mereka masih dapat mengubah posisinya dengan pindah ke daerah lain. Tingkat kesulitan status sosialnya berubah memang tidak semudah stratifikasi terbuka. Namun ini tetap memungkinkan.
Terutama dengan kondisi tertentu dan faktor yang mempengaruhinya. Dalam praktiknya, status sosial terkadang menggunakan hukum adat yang sulit untuk disesuaikan. Hal ini karena juga berkaitan dengan identitas sosial di masyarakat tersebut.
Nah, itulah contoh stratifikasi sosial yang ada di masyarakat. Apakah kamu pernah menemukan contoh di sekitar lingkunganmu? Fenomena sosial semacam ini mungkin tidak asing kamu temukan. Bahkan, bisa datang dari lingkungan keluarga terdekat. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H